Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ingin Cetak Sejarah Jadi Partai Pemenang Pemilu 2019

Kompas.com - 10/06/2018, 08:31 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait optimistis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan mencetak sejarah dengan kembali merebut kemangan pada Pemilu 2019 mendatang.

Pasca reformasi katanya, belum pernah ada partai yang menang dua kali memenangi Pemilu.

"Pemilu 2019 ini adalah kesempatan bagi PDIP untuk membuat sejarah, kenapa? karena pasca reformasi belum ada partai yang menang dalam Pemilu legislatif dua kali berturut-turut pasca reformasi," katanya seusai melantik pengurus DPC Taruan Merah Putih se-Jawa Tengah di Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Sabtu (9/6/2018) petang.

Politisi yang akrab disapa Ara itu, menyebutkan pada 2004 partai pertama yang menang adalah Golkar menang, tahun 2009 Partai Demokrat, tahun 2014 PDI-P. Secara historis ini menandakan bahwa mempertahankan kepercayaan rakyat itu lebih sulit daripada merebut kemenangan.

Baca juga: Politisi PDI-P: Katanya OTT, Kok Bupati dan Wali Kota Diminta Menyerahkan Diri?

Menurut dia, hal itu karena banyak partai yang tidak konsisten ketika sudah menang.

"Kenapa bisa begitu, karena banyak partai yang saat menang ada yang tidak konsisten lah, janji-janji politik tidak ditepati, dan sebagainya. Karena itu kita harus belajar dari situ, kita harus tepati apa yang disampaikan, santun, kerja yang bagus, karena rakyat adalah hakim yang adil," ungkapnya.

Maruarar tidak memungkiri jika tertangkapnya sejumlah kepala daerah yang juga kader PDI-P dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berpengaruh terhadap partai. Dirinya sangat sepakat dengan partai yang langsung bersikap tegas terhadap perkara tersebut.

"Ada kepala daerah yang korupsi apalagi kena OTT tentu berpengaruh. Makanya partai kan sangat tegas, siapapun yang kena korupsi apalagi OTT KPK pasti langsung dipecat, karena itu adalah kebijakan partai yang sangat pro terhadap pemberantasan korupsi," tegasnya.

Dia menjelaskan, pada setiap kesempatan, pimpinan PDI-P selalu mengingatkan seluruh kader untuk melawan korupsi dan narkoba. Itu pula yang membuat PDI-P selalu mencetak survei tinggi karena komitmen dan rekatnya suara internal.

"Kita harus akui, dari sekian banyak, tentu ada (kader terjaring OTT KPK), yang penting, partai membiarkan atau tidak. Mbak Mega dan Sekjen sudah selalu mengingatkan jauhi korupsi dan narkoba. Partai kami sudah bersikap, saya pikir itu adalah langkah yang bagus," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com