Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uu Ruzhanul: Uang THR ASN Lebih Baik Dibagikan dalam Bentuk Receh

Kompas.com - 08/06/2018, 16:13 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai, tunjangan hari raya (THR) aparatur sipil negara (ASN) akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Adanya uang tambahan ini dipastikan akan menggeliatkan roda perekonomian hingga ke pedesaan.

Uu menjelaskan, setiap musim Lebaran banyak muslim yang mudik ke kampung halaman.

Keberadaan mereka di daerah asal ini hampir dipastikan diiringi dengan pengeluaran uang mulai dari biaya perjalanan, konsumsi, hingga bagi-bagi amplop kepada sanak keluarga di desa.

Baca juga: Uu Ruzhanul: Sertifikasi Ulama dari Kemenag Lecehkan Banyak Ulama

"Jadi sudah pasti THR ini khususnya yang diberikan ke ASN, akan dibelanjakan di daerah. Jadi akan meningkatkan perputaran ekonomi di desa," kata Uu melalui ponselnya, Jumat (8/6/2018).

Sebab, THR yang diberikan pemerintah, nantinya akan dibagikan kepada sanak saudara di kampung halaman sebagai sebuah tradisi.

Uu mengusulkan, agar pemberian THR kepada ASN dilakukan dengan pecahan nominal kecil.

Dengan metode tersebut, Uu optimistis tidak ada lagi penumpukan penukaran uang pecahan kecil di bank mendekati Lebaran.

“Jadi kalau bisa uang yang diberikan untuk THR ASN itu uang receh saja, biar mereka tidak lagi harus menukarkan uangnya ke BI," jelasnya.

Baca juga: PPP Bersyukur Elektabilitas Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Kini Naik

Disinggung kemampuan Kabupaten Tasikmalaya dalam memberikan THR untuk para ASN-nya, Bupati Tasikmalaya nonaktif ini sangat meyakini daerahnya bisa memenuhi kewajiban tersebut.

Menurutnya, pengalokasian tunjangan bisa diambil dari mana saja yang ada dalam APBD.

"Salah satunya bisa dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Karena memberikan THR sudah menjadi keputusan pemerintah pusat yang harus dijalankan di daerah," katanya.

"Jadi tidak ada alasan bagi daerah untuk tidak melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah pusat," pungkasnya. 

Kompas TV Bagaimana hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitas pasangan calon di Pilgub Jawa Barat?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com