Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabuburit di Kampung Hias Asian Games Palembang

Kompas.com - 28/05/2018, 19:10 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kota Palembang, Sumatera Selatan terus berbenah menghadapi pesta olahraga internasional Asian Games, 18 Agustus mendatang.

Pembenahan dilakukan mulai dari infrastruktur hingga perkampungan. Semua dilakukan agar Palembang dapat menjadi tuan rumah terbaik selama event itu berlangsung.

Salah satu program yang diluncurkan Pemerintah Daerah yakni menciptakan kampung Asian Games melalui lomba kampung Asian Games. 

Lomba ini diikuti 72 kampung di 18 kecamatan di Palembang. Seluruh warga dilibatkan.

Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Negara Peserta Asian Games Yakin Indonesia Aman

 

Mereka bergotong royong. Membuat corak warna-warni agar dinding tembok pekarangan maupun lorong-lorong terlihat indah. Goresan cat itu tentunya bertema Asian Games. 

Seperti yang terlihat pada kampung Asian Games di kawasan Plaju Lorong Mari, Kecamtan Plaju, Palembang.

Warga di sana menyulap barang bekas, seperti ban bekas, panci bocor, hingga peralatan masak lainnya menjadi maskot Asian Games yakni Atung, Bhin-bhin, dan Kaka. 

Haiasan maskod dan logo perlobaan Asian Games di kampung warga di Palembang, Sumatera SelatanKOMPAS.com/ Aji YK Putra Haiasan maskod dan logo perlobaan Asian Games di kampung warga di Palembang, Sumatera Selatan
Hasil dari membuat kerajinan dari barang bekas itupun bisa menjadi ajang tempat berswafoto, ketika berkunjung kesana.

“Bulan puasa ramai juga yang kesini cuma sekadar jalan-jaln sambil nunggu berbuka. Ada juga yang foto-foto di maskot,” kara Rizal (30) salah satu warga sekitar, Senin (28/5/2018). 

Ketua Komunitas Youth Care Asian Games, Kerrick Herlianto yang menaungi lomba kampung hias mengatakan, perlombaan berlangsung sejak 2 Mei 2018 hingga 3 Juni 2018. 

“Nanti peserta lomba juara pertama Kampung terbaik mendapatkan tiga ekor sapi,” kata Kerrick.

Baca juga: Bola Raksasa Berdiameter 3,5 Meter Diarak Jelang Asian Games

Kerrick mengatakan, tak ada persyaratan khusus bagi setiap peserta. Hanya saja, hasil mural maupun logo Asian Games dilarang dihapus ataupun dibuang selama event berlangsung. 

“Sebenarnya nanti ini jadi destinasi wisata baru, pasca Asian Games. Jadi tidak boleh dihapus, tapi memang rata-rata warga tidak mau juga menghapus, karena tempat mereka jadi lebih indah setelah dibuat mural dan cat,” ujarnya.

Wakil Direktur Promosi Look of the Game and City Beatification INASGOC, Nirmala Dewi menambahkan, gerakan sosialisasi Asian Games merupakan hal-hal inovatif.

Nirmala pun mengklaim, jika sosialisasi Asian Games di palembang lebih gencar dibanding Jakarta.

"Jakarta itu dalam hal promosi kalah dengan kita, sementara Palembang warganya punya inisiatif sendiri ini yang keren, dengan membuat kampung Asian Games,’ katanya.

Kompas TV INASGOC memastikan 90% dalam acara Asian Games merupakan keterlibatan anak bangsa.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com