Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Auditorium Muhammadiyah Ditemukan Tewas, Diduga Sudah 3 Hari

Kompas.com - 21/05/2018, 16:23 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Abdus Somad (70), penjaga malam auditorium Pengurus Wilayah (PW) Muhammaddiyah Sumatera Selatan di Jalan Seberang Ulu (SU) 2 Palembang, ditemukan tewas membusuk di kamar, Senin (21/5/2018).

Korban pertama kali ditemukan oleh Arifin (40) yang tak lain adalah rekannya sendiri sesama penjaga auditorium PW Muhammadiyah Sumsel ketika hendak mengembalikan seragam pencak silat di sekret.

Saat masuk ke dalam, Arifin mencium aroma yang tak sedap sehingga memutuskan untuk mencari sumbernya.

“Sempat saya tanyakan sama petugas kebersihan mereka bilang tidak tahu. Saya langsung naik ke lantai dua,” kata Arifin.

Baca juga: Sinyal dari Korban Anak Pelaku Teror

Ketika berada di lantai dua, Arifin melihat adanya genangan air yang keluar dari kamar tidur Abdus Somad. Dia pun sempat beberapa kali memanggil korban namun tidak ada jawaban, hingga membuatnya semakin penasaran.

“Setelah diintip sudah meninggal terlentang. Langsung saya beri tahu ke pengurus,” ujarnya.

Ketua PW Muhammadiyah Sumsel Prof Romli ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa korban adalah penjaga keamanan auditorium sekaligus anggota senior Hizbul Wathan.

Sejak satu tahun terakhir, Abdus telah tinggal di auditorium dan bekerja sebagai penjaga malam.

“Keluarganya tinggal di Pangkalan Balai, Banyuasin, jadi tinggal di sini,” kata Romli.

Baca juga: Kodam Hasanuddin: Anggota Polres Gowa Tidak Ditabrak Mobil Oknum TNI

Romli pun tak mengetahui persis penyebab tewasnya Abdus Somad. Sebab, satu pekan sebelum kejadian dia melihat korban dalam keadaan sehat tanpa keluhan.

“Saya juga terkejut. Sekarang jenazahnya sedang dibawa ke RS Bhayangkara oleh polisi. Kami keluarga besar Muhammadiyah turut berduka cita atas meninggalnya almarhum,” ungkapnya.

KA SPKT Polresta Palembang Ipda Riduansyah mengatakan, korban diperkirakan tewas sejak tiga hari terakhir karena kondisi tubuh yang mulai membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap.

“Sekarang dibawa ke Bhayangkara untuk memastikan penyebabnya meningal. Ini diperkirakan sudah tiga hari,” tuturnya.

 

Kompas TV Kapolri memberikan keterangan persnya terhadap rangkaian teror di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com