Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2018, 23:50 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG. KOMPAS.com — Pakar komunikasi Universitas Pasundan, Ridlo Eisy, mengapresiasi sikap calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin yang mampu menenangkan pendukungnya saat terjadi kericuhan di penghujung debat publik Pilkada Jawa Barat putaran kedua di Depok, Jawa Barat, Senin (14/5/2018).

Insiden kericuhan tersebut dipicu oleh aksi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang menampilkan kaus bernada provokasi bertuliskan #2018AsyikMenang #2019GantiPresiden

Ridlo menilai, sikap yang ditunjukkan Hasanuddin adalah sikap pemimpin yang memiliki jiwa tegas dan pengayom. Sebab, untuk menghindari kekacauan, pria yang akrab diasapa Hasan itu dengan tegas mengambil alih suasana dan menyerukan kepada pendukungnya yang tersulut emosi untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.

"Dapat kita saksikan di video Kang Hasan dan Kang Anton inisiatif maju ke depan untuk meredakan," ujar Ridlo melalui ponselnya, Selasa.

Baca juga: Ricuh Debat Pilgub Jabar, Bawaslu Kaji Pelanggaran 7 Hari ke Depan

Ridlo tidak bisa membayangkan jika Hasan membiarkan pendukungnya terus-menerus emosi sehingga pasti akan timbul kekacauan dan anarkisme di sana.

Menurut Ridlo, pengalaman Hasan di dunia militer rupanya memengaruhi gaya berpolitiknya yang mengedepankan keutuhan negara ketimbang kepentingan pragmatis. Karakter tegas dan pengayom itu, menurut Ridlo, adalah yang dibutuhkan untuk Jawa Barat saat ini.

"Mungkin karena beliau di militer lama dan di lapangan dan pernah menjadi komandan Garnisun sehingga berani dan paham," ujar Ridlo.

Baca juga: Ketua KPU Jabar: Ricuh Debat Pilgub Jabar Mencederai Demokrasi

Kompas TV Debat pasangan calon pemimpin Jawa Barat kedua diwarnai kericuhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com