Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ridwan Kamil soal Ketegangan Seusai Debat Pilgub Jabar

Kompas.com - 15/05/2018, 16:48 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kandidat gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil menceritakan suasana tegang yang terjadi seusai Debat Pilgub Jabar, Senin (15/5/2018) malam.

"Agak tegang pulangnya kemarin. Di lapangan parkir ratusan polisi ikut jaga-jaga. Harusnya gak begitu. Jadi mari semuanya menahan diri apalagi sebentar lagi bulan puasa," ujar Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/5/2018).

 

Ridwan menyesalkan kericuhan yang terjadi di segmen terakhir debat publik kedua Pilgub Jabar 2018 yang berlangsung di Universitas Indonesia (UI) Depok tersebut.

Berita sebelumnya, keributan dipicu aksi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.

Baca juga: Sudrajat-Syaikhu Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden, Debat Pilgub Jabar Berakhir Panas

Mereka membawa kaus bertuliskan "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden" dan membentangkannya di acara debat.

Selain itu, mereka mengucapkan kata-kata bernada provokatif "Pilihlah nomor 3, Asyik. Kalau Asyik menang, Insya Allah 2019 kita akan ganti presiden".

"Menyesalkan terjadinya kericuhan di akhir acara. Seharusnya itu tak terjadi karena kita komitmen Pilkada Jabar dan prosesnya itu harusnya menjadi inspirasi kepada Indonesia dan dunia sebagai Pilkada yang damai, santun, kreatif, dan berkualitas," ungkapnya.

Emil menyerahkan masalah tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebab, semua pihak punya tafsir berbeda menyikapi masalah tersebut.

"Jadi, kalau dari saya menyesalkan kericuhannya. Kedua, masalah kaus saya serahkan ke Bawaslu karena Bawaslu yang tahu pasal-pasal. Apakah itu kategori pelanggaran atau tidak, saya gak bisa menyatakan," ungkapnya.

Baca juga: Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden, Asyik Dituntut Minta Maaf

Ia pun berharap, insiden serupa tak terjadi pada debat terakhir yang rencananya digelar Juni nanti. Semua pihak harus bisa menahan diri untuk menjaga kondusivitas. 

"Janganlah diulangi lagi apapun alasannya karena masyarakat yang menafsir berbeda dan beraksi dalam jumlah yang banyak malah jadi membuat situasi tak kondusif," tuturnya. 

Kompas TV Calon gubernur Jawa Barat Sudrajat melakukan dialog dengan para pengusaha di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com