Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Teror, Sekolah Gelar Aksi Keprihatinan dan Menolak Radikalisme

Kompas.com - 14/05/2018, 18:01 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, meninggalkan luka mendalam bagi semua lapisan masyarakat.

Termasuk sejumlah sekolah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Mereka pun menggelar aksi tolak terorisme dan radikalisme.

Kepala SMA Muhammadiyah Al-Mujahidin, Wahyudi mengatakan, turut berduka dengan kejadian yang terjadi di Surabaya.

Ia menjelaskan, dalam ajaran Islam, jika ada masalah atau perbedaan pendapat akan mengedepankan musyawarah, bukan tindakan radikal.

Baca juga: Bagaimana Perempuan Menjadi Pelaku Teror Bom dan Membawa Anak?

Untuk itu, sebagai antisipasi paham radikalisme masuk ke sekolah, hari ini pihaknya menggelar deklarasi tolak radikalisme dengan guru maupun siswa.

"Kami menolak keras aksi radikalisme. Sudah kami sampaikan pada siswa dan guru untuk menjauhi aksi radikalisme," katanya di SMA Muhammadiyah Al- Mujahidin, Senin (14/5/2018).

Salah satu caranya, dengan memupuk akhlak baik sejak dini dan kaffah (memahami Islam secara menyeluruh).

"Masuklah Islam secara kaffah, anak-anak akan memahami Islam secara baik dan benar tidak akan terjerumus dalam radikalisme," ucapnya.

Salah seorang siswi SMA Al-Mujahiddin Erika Yeni Kristianti mengatakan, hari ini dirinya membaca ikrar untuk menolak paham radikalisme.

Baca juga: Mendikbud: Semua Anak dalam Ledakan Bom Surabaya adalah Korban

 

Ia mengaku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Surabaya dua hari terakhir. "Mudah-mudahan ini yang terakhir," bebernya.

Sementara di SMK Giri Handyani, para siswa menandatangani kertas berisi penolakan terhadap aksi terorisme.

"Pengeboman tidak akan memecah persatuan dan kesatuan. Kami telah menekankan pada siswa untuk berpegang teguh pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika. Tidak saling membeda-bedakan satu sama lain," kata guru SMK Giri Handayani, Rohani Agustin.

Rohani mengaku mendukung polri untuk memberantas aksi terorisme, sehingga membuat masyarakat aman dalam beraktivitas.

Baca juga: Keluarga Sempat Tak Restui Pernikahan Pasangan Pelaku Bom Surabaya

Salah satu siswa, Adam Sapta mengatakan, bersama siswa lainnya berkomitmen menjaga persatuan dengan mengedepankan toleransi.

"Harapannya tidak ada lagi aksi terorisme," pungkasnya.

Kompas TV Kabid Humas Polda Jawa Timur menerangkan bahwa kepolisian menangkap 13 orang terkait dengan terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com