Salin Artikel

Marak Teror, Sekolah Gelar Aksi Keprihatinan dan Menolak Radikalisme

Termasuk sejumlah sekolah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Mereka pun menggelar aksi tolak terorisme dan radikalisme.

Kepala SMA Muhammadiyah Al-Mujahidin, Wahyudi mengatakan, turut berduka dengan kejadian yang terjadi di Surabaya.

Ia menjelaskan, dalam ajaran Islam, jika ada masalah atau perbedaan pendapat akan mengedepankan musyawarah, bukan tindakan radikal.

Untuk itu, sebagai antisipasi paham radikalisme masuk ke sekolah, hari ini pihaknya menggelar deklarasi tolak radikalisme dengan guru maupun siswa.

"Kami menolak keras aksi radikalisme. Sudah kami sampaikan pada siswa dan guru untuk menjauhi aksi radikalisme," katanya di SMA Muhammadiyah Al- Mujahidin, Senin (14/5/2018).

Salah satu caranya, dengan memupuk akhlak baik sejak dini dan kaffah (memahami Islam secara menyeluruh).

"Masuklah Islam secara kaffah, anak-anak akan memahami Islam secara baik dan benar tidak akan terjerumus dalam radikalisme," ucapnya.

Salah seorang siswi SMA Al-Mujahiddin Erika Yeni Kristianti mengatakan, hari ini dirinya membaca ikrar untuk menolak paham radikalisme.

Ia mengaku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Surabaya dua hari terakhir. "Mudah-mudahan ini yang terakhir," bebernya.

Sementara di SMK Giri Handyani, para siswa menandatangani kertas berisi penolakan terhadap aksi terorisme.

"Pengeboman tidak akan memecah persatuan dan kesatuan. Kami telah menekankan pada siswa untuk berpegang teguh pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika. Tidak saling membeda-bedakan satu sama lain," kata guru SMK Giri Handayani, Rohani Agustin.

Rohani mengaku mendukung polri untuk memberantas aksi terorisme, sehingga membuat masyarakat aman dalam beraktivitas.

Salah satu siswa, Adam Sapta mengatakan, bersama siswa lainnya berkomitmen menjaga persatuan dengan mengedepankan toleransi.

"Harapannya tidak ada lagi aksi terorisme," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/14/18013641/marak-teror-sekolah-gelar-aksi-keprihatinan-dan-menolak-radikalisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke