Ridwan Kamil Janji Kembangkan Kampung Perajin Topi Jadi Lokasi Wisata

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Ridwan Kamil mengunjungi Kampung Tanjung Garut, Desa Cisaat, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/5/2018).

Kampung ini terkenal dengan industri topi rumahan.

Dalam pertemuan tersebut, para perajin berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memberikan modal bantuan usaha, membeli peralatan tambahan seperti mesin jahit dan mesin bordir khusus topi.

“Selama ini kalau banyak pesanan, kami sangat terkendala mesin bordir. Kami juga kekurangan mesin jahit,” ujar Panta Pranata, salah satu pengusaha kerajinan topi di Kampung Tanjung Garut, Jumat.

Baca juga: Lewat Instagram, Ridwan Kamil Ucapkan Selamat untuk Mahathir

Panta menjelaskan, selama produksi dan pemasaran hasil industri topi rumahan Kampung Tanjung Garut terbilang cukup baik.

Efek positif pun dirasakan oleh para warga yang kebanyakan bekerja sebagai karyawan pembuat topi.

“Semua pekerjanya orang asli kampung sini,” tuturnya.

Menanggapi keluhan dari para pengusaha, Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil mengatakan, Kampung Tanjung Garut memiliki potensi untuk berkembang menjadi sebuah perusahaan besar yang tumbuh dari ekonomi kerakyatan.

Emil mengatakan, salah satu program yang berhasil dijalankan di Kota Bandung di masa kepemimpinannya sebagai wali kota adalah program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera).

Baca juga: Jaga Iklim Investasi di Jabar, Ridwan Kamil Janji Penuhi Hak Buruh

Program tersebut memberikan kredit untuk pengembangan ekonomi kerakyatan yang didistribusikan ke masjid.

“Program ini adalah hal positif yang akan saya bawa ke Purwakarta kalau terpilih jadi gubernur nanti," katanya.

"Ada kredit sampai Rp 30 juta tanpa agunan, tanpa bunga. Masyarakat cukup ke masjid. Kalau ada surat menyatakan lolos, BPR akan antar uang,” jelasnya.

Emil menambahkan, kredit Mesra diharapkan menjauhkan pengusaha kecil yang membutuhkan modal dari rentenir.

“Kita ingin meningkatkan kemudahan untuk warga yang ingin punya modal tanpa harus ke rentenir cukup ke masjid terdekat,” tuturnya.

Selain itu, Emil juga melihat ada potensi lain di Kampung Tanjung Garut berupa danau atau Situ Cisaat.

Dia pun memberikan sebuah desain untuk mengubah Situ Cisaat menjadi wisata rakyat murah meriah.

“Kalau saya pergi ke sebuah desa, mata saya melihat ada potensi ekonomi. Danau ini mungkin sekarang hanya untuk pengairan persawahan. Padahal bisa jadi pariwisata murah dengan cuaca yang nyaman untuk leyeh-leyeh," tuturnya.

"Ibu-ibunya jago masak liwet. Nanti juga banyak anak-anak bisa main perahu-perahuan,” tandasnya.