KENDAL, KOMPAS.com - Sebanyak 50 penyandang tuna netra mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Kendal di pendopo setempat, Sabtu (5/5/2018).
Dalam kesempatan itu, anggota KPUD Kendal Hevy Indah Oktavia mengatakan, sosialisasi dan pendidikan untuk pemilih penyandang tuna netra ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pemilih.
Ia berharap, 50 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut bisa menularkan ilmunya ke peyandang tuna netra yang lain.
“Jumlah penyandang cacat tuna netra se-Kabupaten Kendal, yang masuk dalam daftar pemilih, ada 275 orang,” ujarnya.
Baca juga: Dengan Alat Ciptaan Siswa SMA Ini, Tuna Netra Bisa Mendengar Warna
Menurut Hevy, untuk memudahkan penyandang tuna netra memilih calonnya, pihaknya akan menyediakan tamplet atau alat bantu braille, di setiap tempat pemungutan suara (TPS).
“Nanti setelah mendaftar, keluarga yang mengantar atau anggota TPS akan menuntun menuju bilik suara. Tapi meeka tidak boleh berada di situ. Tugas mereka hanya mengantar,” tambahnya.
Salah satu penyandang tuna netra yang ikut dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih, Slamet (35), mengaku kalau dirinya sudah paham cara mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur. Sebab sudah beberapa kali ikut Pemilu.
“Saya hanya minta, supaya pemerintah lebih memberi kemudahan kami saat menyalurkan hak pilihnya,” ujarnya.
Baca juga: Inovasi Pria Asal Bantul Buat Alat Bantu Tuna Netra Belajar Matematika
Penyandang tuna netra lain, Lilik (21), mengaku kalau dirinya baru pertama kali ini ikut Pemilu.
Ia mengucapkan terima kasih kepada KPU Kendal yang telah memberi petunjuk bagaimana cara mencoblos. Sebab ia tidak bisa membaca huruf braille.
“Tadi diberi petunjuk, nanti ada kolomnya. Yang kiri nomor satu, yang kanan nomor dua,” tambahnya.