Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neuropati Bisa Sebabkan Kelumpuhan pada Penderita Diabetes

Kompas.com - 02/05/2018, 15:03 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Hasil studi kelompok Neurofisiologi dan Saraf Tepi Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) menunjukkan, penderita diabetes sangat rentan terkena gangguan saraf tepi atau neuropati.

Yang paling parah, neuropati dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Manfaluthy Hakim mengatakan, ada beberapa fase yang akan dialami penderita neuropati sebelum terjadinya lumpuh.

Baca juga : Anak Muda Rentan Pikun jika Punya Hipertensi dan Diabetes

Manfaluthy menuturkan, secara fisiologis, selain penderita diabetes, mereka yang rentan terkena gangguan saraf tepi ini adalah para orangtua serta orang-orang yang malas bergerak.

"Neuropoti adalah suatu gangguan pada saraf tepi, bisa mengalami gangguan fungsi atau yang paling berat adalah kerusakan dari strukturnya," ungkap Manfaluthy dalam kampanye #LawanNeuropati di Museum PETA, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/4/2018).

Dia menjelaskan, gejala awal dari neuropati ini adalah kesemutan yang dapat menjadi berat dengan pertanda si penderita akan mengalami kesemutan terus-menerus sepanjang waktu.

Manfaluthy menuturkan, kesemutan ini bisa terjadi di bagian tangan atau kaki tergantung dari saraf mana yang rusak.

Tahap selanjutnya, lanjut dia, bisa mengalami kebocoran sehingga kepekaan saraf perasa implus yang menuju otak menjadi berkurang. Akibatnya, yang akan dirasakan adalah rasa baal.

"Yang parah adalah bisa terkena saraf-saraf motorik sampai akhirnya mengalami kelemahan di bagian tubuh yang mengalami kerusakan tersebut. Akhirnya bisa mengalami kelumpuhan," tambahnya.

Baca juga : Hati-hati, Kebiasaan Simpan Dompet di Saku Belakang Bisa Sebabkan Gangguan Saraf

Manfaluthy mengatakan, serangan neuropati diakibatkan karena kurangnya mengonsumsi vitamin B1, B6 dan B12.

Penyakit ini bisa dicegah dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, melakukan senam kesehatan saraf secara rutin, istirahat cukup, dan cek kesehatan saraf sejak dini. Bila diperlukan, bisa mengonsumsi suplemen multivitamin dengan saran dokter.

"Kombinasi vitamin yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12 efektif untuk mencegah dan mengurangi gejala kerusakan saraf tepi, seperti rasa nyeri, kesemutan, rasa terbakar, dan menurunnya sensasi atau mati rasa," tutur dia.

Sementara itu, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Asijikin Imam Hidayat Dachlan mengatakan, penyakit neuropati tidak boleh disepelekan.

Pasalnya, neuropati dapat pula diderita kepada mereka yang masih muda. Meski begitu, pencegahan neuropati dapat dilakukan dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjalankan pesan CERDIK.

“CERDiK itu (singkatan dari) Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, dan Kelola stres dengan baik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com