Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikahkan Pasutri Lansia Berusia 84 Tahun, Pastor Ini Mengaku Kagum

Kompas.com - 04/04/2018, 06:10 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Romo Christo Ngasi, pastor yang bertugas di Gereja Stasi Karara, Paroki Santa Maria Assumpta Homba Karipit, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat pengalaman yang tak akan dilupakannya seumur hidup.

Bagaimana tidak, pada Selasa (3/4/2018) siang, ia memimpin misa pemberkatan nikah terhadap pasangan yang lanjut usia, yakni Yakobus Rehi Bokol (84) dan Maria Ra Pati (82).

Selama tiga tahun menjadi pastor dan sekitar 180 kali memimpin misa pemberkatan nikah, Romo Christo mengaku baru kali ini memberkati pasangan lanjut usia di atas 80 tahun.

"Sebagai pastor, saya bersyukur karena pasangan ada kerinduan untuk mendapat sakramen nikah. Mereka ingin menutup ziarah rumah tangga dengan nikah gereja," kata Romo Christo kepada Kompas.com, Selasa sore.

"Ini yang buat saya kagum. Kerinduan ini justru dari mereka berdua dan didukung oleh lima orang anak mereka," sambung Romo Christo.

Menurut dia, pasangan suami istri itu sudah menikah selama 60 tahun, tetapi belum menikah secara Katolik.

Baca juga: Cerita Zaka-Ningsih, Pasutri yang Menabung Koin hingga Puluhan Juta

Romo Christo Ngasi, pastor yang bertugas di Gereja Stasi Karara, Paroki Santa Maria Assumpta Homba Karipit, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, memimpin misa pemberkatan nikah terhadap pasangan lanjut usia, yakni Yakobus Rehi Bokol (84) dan Maria Ra Pati (82).
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere Romo Christo Ngasi, pastor yang bertugas di Gereja Stasi Karara, Paroki Santa Maria Assumpta Homba Karipit, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, memimpin misa pemberkatan nikah terhadap pasangan lanjut usia, yakni Yakobus Rehi Bokol (84) dan Maria Ra Pati (82).

Berdasarkan cerita dari seorang pembina umat di Stasi Karara Paroki Maria Homba Karipit, lanjut Romo Christo, bahwa dulunya Yakobus Rehi Bokol memiliki dua istri sehingga gereja Katolik tidak mengizinkan untuk diberkati.

Dalam perjalanan waktu, istri kedua keduanya meninggal sehingga Yakobus bersama istri pertamanya, Maria Ra Pati, meminta untuk dinikahkan.

"Gereja Katolik menyambut baik keinginan hati mereka. Mengabulkan permohonan mereka dengan persiapan selama satu minggu mengingat faktor usia dan kesehatan dari pasangan," jelasnya.

"Akhirnya pernikahan mereka diresmikan dengan sakramen perkawinan di Gereja Stasi Karara dan dihadiri 10 umat dan anggota keluarga," ucapnya.

Saat ini, kata Romo Christo, kondisi pengantin wanita sedang sakit dan telah diberi minyak suci oleh gereja.

"Kita berharap, semoga pengalaman ini bisa juga berdampak baik bagi keluarga-keluarga yang masih bertahan dan belum mau nikah gereja agar bisa membuka diri," tuturnya.

Baca juga : Unik, Pernikahan Dua Mempelai Anies dan Jokowi di Madura

Kompas TV Padahal Kaembi, sang suami, juga masih dalam kondisi tidak sehat hingga harus menggunakan alat bantu untuk buang air kecil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com