Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi IX DPR Sesalkan Pernyataan Menkes soal Cacing di Makarel

Kompas.com - 01/04/2018, 13:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani menyayangkan pernyataan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang menyatakan cacing dalam makarel tidak berbahaya jika ikan dimasak dengan benar.
Menurut dia, berdasarkan pernyataan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), cacing tersebut bisa menimbulkan alergi dan sakit perut.

"Menyesalkan statemen Bu Menkes (Menteri Kesehatan) yang terburu-buru, karena makanan kaleng yang mengandung cacing, selain menjijikkan dan bisa bikin alergi dan sakit perut tentu tak layak konsumsi. Masih banyak makanan yang sehat dan layak konsumsi," kata Irma melalui pesan singkat, Minggu (1/4/2018).

Ia mengatakan, agar tak membuat kegaduhan karena lebih besar mudarat daripada manfaatnya, sebaiknya Indonesia tidak melanjutkan impor ikan makarel.

Baca juga : Pasca-temuan Cacing, Pabrik Stop Produksi Sarden Ikan Makarel

Ia menyatakan, selain mengandung cacing yang berbahaya bagi kesehatan, impor makarel juga tidak menguntungkan Indonesia secara perekonomian. Menurut dia, Indonesia memiliki stok ikan yang cukup sebagai bahan baku makarel.

"Impor ikan makarel tidak penting untuk diteruskan dan bukan barang bermanfaat. Justru lebih banyak membawa mudarat karena mengandung cacing. Stop saja impornya. Cari jenis ikan lain yang ada di perairan Indonesia. Tak perlu ikan impor untuk makanan kaleng kita," lanjut politisi Nasdem itu.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan bahwa cacing pada ikan makarel kaleng yang heboh belakangan ini tidak berbahaya selama makanan itu diolah dengan benar. Menurut Nila, cacing justru mengandung protein.

"Setahu saya itu (ikan makarel) kan enggak dimakan mentah, kita kan goreng lagi atau dimasak lagi. Cacingnya matilah. Cacing itu sebenarnya isinya protein, berbagai contoh saja tapi saya kira kalau sudah dimasak kan saya kira juga steril. Insya Allah enggak kenapa-kenapa," kata Nila di gedung DPR RI, Kamis (29/3/2018).

Selain itu, lanjut Nila, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan siklus hidupnya.

"Kalau lingkungannya cocok di perut kita, dia (cacing) akan berkembang biak, misalnya begitu. Kalau nggak sesuai, ya tentu dia (cacing) mati juga," ujar Nila.

Baca juga : CV Pasific Harvest Jelaskan Temuan Cacing dalam Produk Ikan Makarel Kalengnya

Nila hanya meminta masyarakat untuk tetap perlu berhati-hati dalam memilih-milih produk makanan dengan melihat tanggal kedaluarsanya.

"Pertama-tama kalau saya lihat kedaluarsa itu harus kita lihat jeli. Tanggal expired harus kita lihat, misalnya pada waktu kita buka kelihatan tidak baik itu jangan dilakukan. Agak hati-hati saja ya. Kalau sakit kita ya repot nanti biayanya," kata Nila.

Kompas TV Selain melaporkan kepada BB-POM, hasil temuan ini ditindaklanjuti dengan menarik semua produk ikan kalengan yang ditengarai mengandung cacing parasit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com