KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi 1.000 lilin untuk Adelina Sau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang meninggal karena disiksa majikannya di Malaysia.
Aksi yang digagas sejumlah organisasi pemuda yang tergabung dalam forum Jaringan Solidaritas Peduli Masyarakat Human Trafficking ini digelar di depan rumah jabatan Gubernur NTT, Senin (19/2/2018) malam.
Dengan membawa sejumlah poster, karangan bunga, masyarakat termasuk pengguna jalan yang melintas, membakar lilin di sepanjang jalan.
Koordinator aksi, Orlando Worolale mengatakan, aksi ini digelar untuk menuntut agar proses hukum terhadap pelaku bisa segera ditindaklanjuti sesuai aturan di Malaysia.
(Baca juga : Kronologi Tewasnya TKI Adelina di Malaysia )
Koordinator Jaringan Solidaritas Peduli Masyarakat Human Trafficking Emmy Sahertian mengatakan, aksi tersebut untuk mendesak pemerintah NTT mengambil sikap terkait tindakan kejahatan kemanusiaan yang kembali menimpa warga NTT seperti Adelina Sau.
"Di tingkat daerah di NTT, kami tidak merasakan adanya keberpihakan pemerintah terhadap buruh migran, hawa keberpihakan itu masih terlalu jauh dati kata hangat, kalau mau diibaratkan," ucapnya.
Ia mengatakan, kasus Adelina Sau (21), seorang TKW asal Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan kembali menorehkan catatan kelam kasus penyiksaan terhadap buruh migran.
Menurut Sahertian, kematian Adelina menambah bukti panjang bahwa perlindungan buruh migran dari Indonesia termasuk NTT di luar negeri belum dijalankan.
(Baca juga : TKI Adelina Tewas di Malaysia, 3 Majikannya Ditahan )
"Diplomasi maupun, sanksi pidana terhadap para pelaku perdagangan orang masih lemah seperti halnya kasus yang menimpa Dolvina Abuk beberapa waktu lalu," katanya.
Untuk itu ia mendesak pemerintah daerah maupun pemerintah pusat menunjukkan ketegasannya dengan mengusut tuntas kasus Adelina Sau sampai tuntas.