Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI dari Malaysia Bawa Kaleng Biskuit, Ternyata Berisi Sabu

Kompas.com - 19/02/2018, 10:19 WIB
Sukoco,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan hampir lima kilogram sabu yang dikemas dalam kaleng biskuit. Kepolisian juga mengamankan empat tenaga kerja Indonesia (TKI) pekerja di kebun sawit yang membawa dua kaleng biskuit yang ternyata berisi sabu.

"Sabu ini dikemas dalam 95 bungkus dan disimpan dalam dua kaleng biskuit, kemudian dicampur dengan sembako dalam karung," ujar Kapolres Nunukan AKP Jepri Yuniarsi, Senin (19/2/2018).

Menurut pengakuan Adnan, seorang pelaku yang juga bertugas sebagai perekrut kurir, upaya penyelundupan dari Malaysia itu dengan menyamarkan sabu dalam kemasan biskuit. Dia mengaku menerima sabu yang akan diselundupkan melalui dermaga tradisional di Pulau Sebatik.

"Mereka terima sudah dalam kemasan seperti itu. Mereka dijanjikan Rp 200 juta dari pengakuannya," imbuh Jepri.

Baca juga: Menyamar, Polisi Tangkap Pengedar Sabu untuk Ketiga Kalinya

Terbongkarnya penyelundupan sabu oleh Polres Nunukan berawal dari diamankannya dua pelaku penyelundupan, yaitu Firman (21) dan Husen (43), di dermaga tradisional Sebatik, saat membawa sabu yang dikemas dalam kaleng biskuit pada Rabu (14/2/2018).

Dari pengembangan kasus ke Kota Makasar, Polres Nunukan berhasil mengamankan dua anggota jaringan sabu lainnya, yaitu Adnan dan Rizal.

Selain sabu seberat hampir lima kilogram yang dikemas dalam kaleng biskuit merek Nursie dan Epal Jac, Polres Nunukan juga mengamankan dua ponsel, satu paspor Husen, dua KTP, dan dua karung yang berisi sembako untuk menyamarkan barang bukti.

"Tuntutan yang kami ajukan yaitu hukuman mati untuk mereka," ucap Jepri.

Baca juga: Petugas Lapas Semarang Gagalkan Penyelundupan Sabu

Kompas TV Polisi menyita barang bukti empat sachet sabu bersama alat isapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com