Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel KA di Grobogan Longsor, Rute Enam KA Dialihkan

Kompas.com - 18/02/2018, 19:26 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Perjalanan Kereta Api rute Solo menuju Semarang yang melintasi wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami gangguan, Minggu (18/2/2018). 

Tanah di bawah bantalan rel KA yang di Km 61 + 7/8, wilayah Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Grobogan mengalami longsor sepanjang 30 meter.

Lokasi longsor ada pada lapisan landasan (track foundation) ini menghubungkan antara stasiun Gundih, Kecamatan Geyer, Grobogan dan stasiun Karangsono, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.

Rekayasa Rute

Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, menyampaikan, sejak longsor yang terjadi pada kemarin Sabtu (17/2/2018) pagi, hingga saat ini jalur tersebut belum bisa dilintasi oleh KA. PT KAI Daop 4 Semarang menutup akses KA di jalur itu dan mengalihkan ke rute lain.

Sejauh ini perbaikan terus digenjot oleh petugas PT KAI Daop 4 Semarang. Dioperasikan dua unit alat berat jenis ekskavator serta diterjunkan 30 petugas yang bekerja 8 jam sehari bergantian. Material seperti batu, pasir dan tanah dipersiapkan untuk memperkuat kembali konstruksi lapisan landasan rel kereta api itu.

"Perbaikan diperkirakan selesai 48 jam sejak mulai diperbaiki. Doakan saja cepat selesai," kata Suprapto.

Baca juga : Perbaikan Jalur Kereta yang Longsor di Grobogan Diperkirakan 2 Hari

Untuk mengantisipasi kejadian ini, pihak PT KAI Daop 4 Semarang menerapkan rekayasa rute KA yakni pola operasi alternatif memutar. Jadi, rute yang sebelumnya dari Semarang - Brumbung - Kedungjati - Gundih - Solo balapan (begitupun sebaliknya), berubah sementara rutenya menjadi Semarang - Brumbung - Gambringan - Gundih - Solo balapan (begitupun sebaliknya).

Adapun perjalanan KA pada hari ini yang terdampak pola operasi jalan memutar di antaranya yaitu KA Majapahit relasi Malang - Pasarsenen, KA Brantas relasi Pasarsenen - Blitar, KA Matarmaja relasi Malang - Pasar Senen, KA Matarmaja relasi Pasar Senen - Malang, KA Kalijaga relasi Solo Balapan - Semarang Poncol, dan KA Kalijaga relasi Semarang Poncol - Solo Balapan.

Menurutnya, karena penerapan pola operasi memutar ini, menyebabkan perjalanan kereta api yang melintas di wilayah tersebut mengalami keterlambatan rata-rata di antara 1 jam hingga 2 jam. Atas ketersendatan tersebut,  pihak PT KAI Daop 4 Semarang mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak nyamanan dan keterlambatan ini.

"Kemarin sembilan KA berganti rute, hari ini enam KA. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga para penumpang memaklumi, karena ini disebabkan faktor alam," pungkasnya.

Bersyukur

Kepala Desa Ledokdawan, Budiyono, menjelaskan, musibah longsor kali pertama diketahui oleh warga desanya pada Sabtu (17/2/2018) sekitar pukul 05.00 dinihari. Warga kemudian segera bergegas meneruskan kabar ini kepada pihak PT KAI. Tidak lama setelah laporan diterima, puluhan petugas dari PT KAI meluncur ke ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan longsor.

Budiyono sendiri mengaku bersyukur karena longsor bisa terpantau lebih awal sehingga ada penanganan darurat. Budiyono tak bisa membayangkan apa yang bakal terjadi jika longsor itu tidak tertangkap mata. Setidaknya, ratusan nyawa penumpang KA yang melintas di jalur itu terselamatlkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lapisan tanah di bawah bantalan rel KA itu ambrol sehingga membahayakan jika dilalui KA. Dilihat dari samping, rel KA tampak seperti jembatan karena tanah penyangga kosong. Lokasi longsor berjarak beberapa meter dari sungai setempat.

"Longsornya diketahui sehabis Subuh. Saya bersyukur sekali, peristiwa longsor itu bisa cepat diketahui warga. Soalnya, sekitar pukul 06.15 WIB biasanya ada kereta yang melintas di jalur itu. Telat beberapa jam saja bisa fatal akibatnya. Lihat saja longsornya parah," kata Budiono.

Warga Desa Ledokdawan, Ahmadi (45), menjelaskan, longsor terjadi karena tanggul sungai di kawasan tersebut sudah tak kuat menahan derasnya gerusan air sungai ditambah lagi intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Adapun Jarak lokasi longsor dengan sungai hanya terpaut tujuh meter.

" Sebaiknya tanggul-tanggul sungai di kawasan itu sering diawasi. Karena usia tanggul sudah tua. Ini yang harus diperhatikan. Jika tanggul sungai longsor, otomatis tanah di rel juga longsor, " kata Ahmadi.

Kompas TV Proses perbaikan jalan retak dan ambrol di Jalan Ksatrian X, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur masih terus dikerjakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com