Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kelenteng Kim Hin Kiong: Bhinneka Tunggal Ika Tetap Harus Dijunjung

Kompas.com - 16/02/2018, 15:25 WIB
Hamzah Arfah,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

 

GRESIK, KOMPAS.com – Banyaknya kasus penyerangan terhadap pemuka agama yang terjadi pada akhir-akhir ini membuat Ketua Kelenteng Kim Hin Kiong Budi Prasetyo Tedjo (The Ing Tiong) merasa prihatin.

Berbarengan dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2569/2018 yang diperingati pada Jumat (16/2/2018), Budi berharap semua pihak dan warga negara tetap menghargai perbedaan yang ada dan sudah terjaga dengan baik selama ini.

“Bhinneka Tunggal Ika tetap harus dijunjung. Karena saya yakin, tidak ada kepercayaan maupun agama di dunia ini yang mengajarkan kebencian. Semuanya pasti berlomba untuk mengajarkan kebaikan,” ujar Budi, Jumat (16/2/2018).

Ia merasa sedih dan prihatin dengan yang terjadi belakangan ini lantaran isu sensitif agama banyak terjadi di mana-mana, baik yang terjadi di belahan dunia lain maupun di Indonesia pada khususnya.

“Sebab dari dulu, khususnya di Indonesia, kita biasa hidup berdampingan antara satu pemeluk agama dengan agama lain, semua bisa hidup rukun. Ini yang harus kita jaga karena Pancasila sebagai landasan bangsa Indonesia itu berdasarkan keberagaman, tetapi tetap satu,” jelasnya.

Baca juga: Merayakan Imlek, Merenungi Semangat Kebangsaan

Keberadaan Kelenteng Kim Hin Kiong yang berlokasi di Jalan Dr Setia Budi Gang Klenteng No 56, Kelurahan Pulopancikan, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Jawa Timur, memang cukup unik. Berada di tengah permukiman padat penduduk yang mayoritas beragama Islam, kelenteng yang didirikan pada 1 Agustus 1153 ini masih eksis hingga kini, meski dengan populasi umat yang terus menyusut.

Warga keturunan Tionghoa dan pengunjung kelenteng bisa saling rukun hidup berdampingan. Terlebih lagi, 500 meter dari kelenteng terdapat Masjid Jami Gresik, dan sekitar 100 meter di depan kelenteng juga berdiri Gereja Pantekosta GPdl Gresik.

“Dengan perayaan Imlek tahun ini, saya berharap Indonesia bisa terus damai dan warga hidup rukun selalu. Karena saya yakin, ulah-ulah tak benar seperti penyerangan terhadap pemuka agama hanya dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab,” ucap Budi.

Untuk tahun ini, perayaan Hari Raya Imlek di Kelenteng Kim Hin Kiong dilakukan secara sederhana, tetapi tetap khusyuk. Sebelumnya, para jemaat sempat melakukan sembahyang pada Kamis (15/2/2018) malam.

Baca juga: Kesederhanaan Imlek di Vihara Avalokiteshvara Jatinegara yang Berusia Ratusan Tahun

Kompas TV Menyambut datangnya tahun baru, warga melakukan sembahyang, berdoa, dan membakar hio atau dupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com