YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Bantul Suharsono memastikan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul memberikan bantuan perahu karet bagi pelajar dan masyarakat yang selama ini menggunakan ban saat melintasi Sungai Oya.
Bantuan itu diberikan akibat terputusnya jembatan gantung penghubung Selopamioro-Sriharjo pada November 2017.
"Kemarin kan pakai ban, sekarang pakai perahu," kata Suharsono di rumah dinas Bupati saat melantik pengurus FKUB Bantul, Kamis (15/2/2018).
Pemberian bantuan sementara ini untuk memberikan keselamatan ekstra saat masyarakat menyeberang, terutama anak sekolah. Perahu karet ini digunakan untuk mengganti ban yang selama ini digunakan warga setelah ambruknya jembatan.
Pihaknya yang mendengar ada siswa yang menyeberang langsung melakukan koordinasi dengan BPBD agar menyediakan perahu karet demi keselamatan.
Baca juga: Melaut Lebih dari Sepuluh Hari, Seorang Kakek Dicari Tim BPBD
BPBD menyediakan perahu karet ini bersifat sementara. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang berupaya untuk mengajukan perbaikan jembatan. Sebab, hal ini memerlukan waktu untuk pengusulan anggaran.
"Saya minta orangtua siswa maupun masyarakat di sana untuk bersabar karena tadi (perbaikan jembatan) tidak semudah dulu. Sekarang harus diusulkan. Pasti saya pikirkan," tutur Suharsono.
Sebelumnya, siswa di SDN Kedungmiri Dusun Kedungjati harus menyeberangi Sungai Oya memakai ban dalam. Orangtua siswa secara bergantian mendorong para siswa sekolah setiap pagi dan siang untuk menyeberangi Sungai Oya. Sebab, jika tidak, mereka harus memutar dengan menempuh jarak 10 kilometer.
Baca juga: Dua Pendaki Merapi Tersesat, BPBD Boyolali Lakukan Pencarian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.