Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Produser RTV Korban Tabrak Lari Dimakamkan di Bandung

Kompas.com - 10/02/2018, 20:41 WIB
Dendi Ramdhani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jenazah Produser RTV Sandy Syafiek dikebumikan di pemakaman keluarga, Jalan Komud Supadio, Kecamatan Cicendo, Bandung, Sabtu (10/2/2018). Jenazah Sandy dimakamkan selepas maghrib.

Sandy merupakan korban meninggal setelah mobil Dodge Journey bernomor polisi B2765 SBM menabrak rombongan pesepeda di kawasan Jalan Gatot Subroto, Sabtu (10/2/2018) pukul 06.20 WIB.

Nandi Syafiek, kakak Sandy, mengatakan, selama hidup, alrmahum merupakan sosok pendiam. Keluarga, kata Nandi, cukup sulit bertemu dengan Sandy lantaran padatnya aktivitas pekerjaan di Jakarta.

"Dia tinggal di Jakarta jadi jarang ke Bandung. Kadang keluarga pingin ketemu kehitung jari kalau pulang ke Bandung," ungkap Nandi saat ditemui di rumah duka, Sabtu (10/2/2018) malam.

(Baca juga: Isak Tangis Sambut Jenazah Produser RTV Korban Tabrak Lari Saat Bersepeda)

Nandi mengatakan, mendiang Sandy memang sangat hobi bersepeda. Bahkan, sewaktu muda, dia sempat berminat menjadi atlet balap sepeda.

"Dulu sempet mau jadi atlet sepeda dari orang tua, dari bapak dididik. Cuma karena sesuatu hal berhenti di tengah jalan. Kita sangat kehilangan. Saya sendiri suka kangen," tutur Nandi.

Rasa kehilangan juga dirasakan rekan sekantor Sandy di stasiun televisi RTV. Vicky Damanta, Produser Eksekutif RTV, mengatakan, Sandy merupakan sosok karyawan yang sangat menyukai tantangan.

"Terakhir dia sempat bertugas di Banglades untuk meliput kondisi etnis Rohingya. Ya dia bertanggung jawab dalam tugas makanya kita merasa kehilangan," ucap Vicky.

(Baca juga: Pengemudi yang Tabrak Produser RTV Menyerahkan Diri ke Polisi)

Vicky menuturkan, Sandy memang diketahui senang bersepeda. Bahkan, kata Vicky, ia rajin mengikuti beberapa event sepeda.

"Hobi dia memang bersepeda. Beberapa kali kalau ada kesempatan event dia pasti kasih tahu saya untuk menjalankan hobinya bersepeda. Tapi memang untuk kejadian kali ini pun juga dia izin ke saya tapi siapa yang menyangka kalau itu berujung musibah," ungkapnya.

 

 

Kompas TV Selama 80 hari, Mark Beaumont keliling dunia dengan mengayuh sepedanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com