Banjir di Karawang Mulai Surut, tetapi 43 Rumah Masih Terendam

KARAWANG, KOMPAS.com - Status Sungai Citarum dan Cibeet sudah aman. Banjir pun mulai surut. Namun, sebanyak 43 rumah di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, masih terendam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Banuara Nadeak mengatakan, Jumat (9/2/2018), ketinggian muka air di Syphon Cibeet pada pukul 08.00 WIB mencapai 12,50 mdpl dan berstatus aman.

Sementara itu, tinggi muka air (TMA) Citarum di Posko Kedunggede pada pukul 10.00 WIB mencapai 07,70 mdpl dan berstatus aman.

Seiring dengan turunnya TMA di Syphon Cibeet dan Citarum Posko Kedunggede, kata Banuara, banjir yang tadinya merendam empat desa di Karawang sudah surut.

Hanya saja, 43 rumah dengan 51 KK dan 157 jiwa di Dusun Kampek, RT005 RW 002, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, masih terendam banjir dengan ketinggian 20-40 sentimeter.

"Untuk penanganan banjir di Desa Karangligar, kami menempatkan dua petugas Satgas BPBD dan dua perahu," kata Banuara ketika dihubungi melalui telepon.

Baca juga: Kisah Anak Korban Banjir Citarum Ini Membuat Dedi Mulyadi Sedih

Pihaknya, kata Banuara, juga tengah mengajukan bantuan beras kepada Dinas Pangan Kabupaten Karawang untuk 2.380 jiwa.

"Sementara bantuan logistik BPBD dihentikan," ujarnya.

Desa Karangligar merupakan salah satu wilayah terendah di Karawang dan menjadi daerah langganan banjir.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Karawang, daerah hulu Sungai Citarum dan Sungai Cibeet, menyebabkan kedua sungai yang melintasi Karawang meluap.

Ada empat desa yang terendam, yaitu Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat; Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat; Desa Srijaya, Kecamatan Tirtajaya; dan Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar.

Baca juga: Citarum Harum, Jihad Lingkungan Masyarakat Jawa Barat