Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pasien Sebut RS Khodijah Sidoarjo Telantarkan Pasien

Kompas.com - 30/01/2018, 16:11 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com - Keluarga mendiang Suparlyah, pasien Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo, Jawa Timur, menyangsikan layanan yang diberikan rumah sakit kepada mendiang Suparlyah. Bahkan mereka menyebut, Suparlyah ditelantarkan rumah sakit.

Abu Daud Hamzah, putra dari Suparlyah mengaku kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. "Pasien seperti ditelantarkan dan tidak diurus," katanya dikonfirmasi, Selasa (30/1/2018).

Dia lantas menceritakan kronologi dirawatnya Suparlyah di rumah sakit yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya itu. Kronologi hampir sama seperti yang diungkap pihak manajemen melalui kuasa hukumnya.

Hanya saja sejak dia menyebut Suparlyah masuk rumah sakit untuk opname pada 20 Desember siang, baru dikunjungi oleh dokter pukul 14.30 WIB esok harinya atau 21 Desember 2017. Dokter yang memeriksa bernama Zakaria, dokter spesialis penyakit dalam.

(Baca juga : Kronologi Video Perawat Suntik Mayat Versi Kuasa Hukum Rumah Sakit )

"Kami dijanjikan, bahwa pasien akan diperiksa pada pukul 17.00 WIB pada 20 Desember 2017. Tapi tidak kunjung datang sampai pukul 14.30 WIB keesokan harinya," jelas Abu Daud.

Hasil pemeriksaan, pasien direkomendasikan untuk diperiksa oleh dokter spesialis saraf, Hamdan. "Sampai pukul 21.00 WIB, dokter Hamdan belum juga muncul dan kami protes kepada suster," jelasnya.

Sebelumnya sempat viral, video yang menunjukkan keluarga pasien tengah marah kepada dokter dan perawat di sebuah rumah sakit. Dalam video berdurasi sekitar 3 menit itu, keluarga pasien marah dan menyebut perawat menyuntik pasien yang sudah meninggal.

Kejadian itu terjadi di lorong ruangan depan ruangan pasien, sehingga menyita perhatian para penunggu pasien yang langsung keluar ruangan. 

Kompas TV Pasien yang sudah meninggal bahkan masih diinfus dan disuntik perawat atas perintah dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com