Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Solo, Unicef Tinjau Perkembangan Kerja Sama dengan Pemkot Surakarta

Kompas.com - 25/01/2018, 23:58 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - United Nations Children's Fund (Unicef) melakukan kunjungan kerja ke Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2018). Kunjungan itu untuk mengetahui perkembangan kerja sama yang telah terjalin antara Unicef dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

Child Protection Specialist Unicef Astrid Gonzaga Dionisio menyebutkan, ada dua program besar yang tengah dikerjakan antara Unicef dan Pemkot Surakarta. Dua program itu adalah pengembangan layanan anak integratif dan pencatatan akta kelahiran terhadap anak.

"Khusus untuk akta kelahiran ini sudah lama kami laksanakan dan cakupannya akta kelahiran sudah mencapai lebih dari 98 persen," kata Astrid.

Program layanan anak integratif telah dirancang Unicef sejak tahun 2015 dengan menunjuk lima kabupaten/kota di Indonesia sebagai pilot project. Di Jawa Tengah pilot project program layanan ini adalah Kota Solo dan Kabupaten Klaten. Di Jawa Timur adalah Kabupaten Tulungagung; serta Makassar dan Kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan.

"Di Jawa Tengah kami sudah punya program yang berlangsung, yaitu pencatatan akta kelahiran. Karena ini layanan integratif, jadi utamanya adalah pencatatan akta kelahiran yang kami kembangkan bagaimana kami mengurangi kerentanan anak-anak dan keluarganya," terang dia.

Baca juga: UNICEF: 2017 Jadi Tahun Terburuk bagi Anak-anak di Zona Konflik

Astrid menambahkan, kerja sama antara Unicef dan Pemkot Surakarta merupakan tahun yang kedua. Kerja sama ini telah berlangsung baik didukung dengan munculnya Perwali untuk pembentukan layanan integratif, pembentukan tim dari berbagai sektoral. Keberadaan Perwali ini cukup efektif untuk mendukung program layanan tersebut.

"Mungkin salah satu hal yang perlu kita ketahui dari hasil monitoring kerja sama ini penerima manfaat anak-anak tahun lalu dengan yang sekarang itu jauh lebih banyak. Ini bukan berarti banyak anak di Surakarta kena masalah kekerasan, penelantaran, tetapi dengan layanan ini masyarakat yang membutuhkan itu tahu tempat di mana," jelas dia.

Guna mendukung kerja sama antara Unicef dan Pemkot Surakarta, Astrid berharap program layanan ini ke depan dapat terus berjalan. Dengan demikian, perlu koordinasi, anggaran yang cukup, dan inovasi.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku, pihaknya siap untuk meningkatkan tenaga atau SDM guna meningkatkan program layanan anak integratif.

"Saya setuju dengan masukan Unicef untuk meningkatkan SDM agar program ini meningkat," ujar Hadi Rudyatmo.

Kompas TV Setelah satu tahun bersekolah dan tidak diakui karena tidak memiliki akta kelahiran, seorang siswa SDN 68 Lamgugob Banda Aceh akhirnya memiliki akta kelahiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com