Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Amblas 50 Cm, Warga Mamasa Mengungsi dan Bongkar Paksa Rumahnya

Kompas.com - 18/01/2018, 08:16 WIB
Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com – Dalam dua minggu terakhir, tanah tempat berdiri 19 rumah di Desa Kariango, Kecamatan Tawalian, Mamuju, Sulawesi Barat retak dan amblas sedalam 50 centimeter. Belasan rumah tersebut pun retak dan miring.

Warga yang khawatir, mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat yang relatif aman. Bahkan tiga pemilik rumah memilih membongkar paksa rumah mereka untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. 

Salah satu pemilik rumah, Fredy menduga, tanah tersebut retak dan amblas karena labil. Selain itu curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir mempercepat pergerakan tanah.

Karena khawatir rumah roboh, Fredy akhirnya membongkar rumahnya. Apalagi konstruksi bangunan rumahnya retak setelah tanah amblas 50 cm.

(Baca juga : Dalam 3 Tahun, Jalan Sepanjang 70 Meter di Ungaran Amblas 3 Meter)

"Rumah saya sudah retak di mana-mana. Makanya saya bongkar dan pindahkan sebelum ambruk," ucap Fredy kepada Kompas.com, Rabu (17/1/2018).

Lantaran tanah tempat mereka bermukim retak dan amblas 50 cm, warga Mamasa mengungsi dan bongkar paksa rumahnya.KOMPAS.com/Junaedi Lantaran tanah tempat mereka bermukim retak dan amblas 50 cm, warga Mamasa mengungsi dan bongkar paksa rumahnya.
Namun kini Fredy dan warga lain yang membongkar rumah mereka bingung. Mereka tidak tahu kemana harus mengevakuasi bongkahan rumahnya. Karena mereka tidak punya lahan atau tempat alternatif lain, selain lokasi yang kini terkena bencana alam. 

Kepala Desa Kariango, Paulus menduga, retakan dan pergerakan tanah dipicu kondisi tanah yang labil dan curah hujan cukup tinggi sepekan terakhir ini. "Ini sangat mebahayakan warga yang bermukim di atasnya,” jelas Paulus.

Dinas Sosial Kabupaten Mamasa telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, tenda, tikar serta kebutuhan yang diperlukan pengungsi

Yetni Muliani, Kabid Linjamsos Dinas Sosial Mamasa meangku bantuan darurat yang disalurkan sudah sesuai petunjuk teknis bencana alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com