Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Petugas Lapas Takalar, Napi Terorisme Dipindahkan ke Lapas Makassar

Kompas.com - 17/01/2018, 18:41 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sering berbuat keributan dan terakhir menganiaya petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Takalar, seorang narapidana teroris (Napiter), Ahmad Sutrisno (25) akhirnya dipindahkan ke Lapas Klas 1 A Gunungsari, Makassar.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/1/2018), mengatakan, napi Sutrisno dipindahkan dari Lapas Klas II B Takalar ke Lapas Klas 1 A Makassar pada Selasa (16/1/2018) sore kemarin.

Pemindahan Sutrisno mendapatkan pengawalan dan pengamanan ketat dari aparat Polres Takalar yang dipimpin Kasat Sabhara AKP Idrus dan Kasat Intelkam AKP Suprapto serta didampingi 3 orang petugas Lapas Klas II B Takalar.

Napi terorisme Sutrisno dipindahkan ke Lapas Klas 1 A Makassar dengan menumpangi mobil tahanan Polres Takalar dalam keadaan kedua tangan terborgol.

"Pemindahan napiter (napi terorisme) Sutrisno ini merupakan langkah antisipasi. Di mana napiter Sutrisno telah menganiaya pegawai Lapas Klas II B Takalar. Selama ditahan di Lapas Klas II B Takalar, napiter Sutrisno telah dua kali terlibat perselisihan baik sesama napi maupun terhadap pegawai Lapas," ungkapnya.

Baca juga : Satu Napi Kasus Bom Sarinah Diam-diam Dipindahkan ke Lapas Pangkalan Bun

Dicky melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan adanya napi warga binaan lapas kelas II B Takalar yang pernah dekat atau hasil pengkaderan yang dilakukan oleh Sutrisno selama di Lapas Klas II B Takalar.

"Pasca-pemindahan napiter Sutrisno, polisi akan berkoordinasi dengan pihak Lapas Klas II B Takalar. Sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu dilakukan monitoring terhadap warga binaan Lapas Klas II B Takalar sebagai deteksi dini mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

Sebelumnya, Sutrisno menjadi korban pengeroyokan oleh sesama napi di Lapas Klas II B Takalar pada bulan September 2017 kemarin. Pengeroyokan ini bermula dari korban yang tersinggung karena menganggap napi lain mengolok-olok azan dan Al Quran.

Padahal mereka memang baru belajar baca tulis Al Quran yang merupakan bagian dari program Lapas Klas II B Takalar.

Baca juga : Seni Kaligrafi Karya Napi Terorisme Poso Terkenal Hingga Australia

Sutrisno merupakan napi kasus terorisme pindahan dari Lapas Cipinang, Jakarta. Ia sendiri menjalani hukuman penjara selama lima tahun terkait kasus terorisme Bom Sarinah, persimpangan Jalan M.H Thamrim, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 lalu.

Namun selama ditahan di Lapas Cipinang, Sutrisno juga terlibat kerusuhan dengan narapidana lainnya. Akibat kerusuhan itu, 3 orang narapidana dilaporkan meninggal dunia akibat luka tusuk di perut. Sedangkan, Sutrisno hanya mengalami luka akibat kerusuhan tersebut.

Kompas TV Warga Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (11/6) pagi digegerkan oleh kabar kaburnya narapindana kasus terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com