Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bermuka Dua Tercetus Saat Melamun di Kamar Mandi

Kompas.com - 17/01/2018, 14:58 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Mobil bermuka dua yang tengah menjadi perbincangan netizen ternyata tercetus saat melamun di kamar mandi.

Adalah Roni Gunawan (71), seorang Kepala Bengkel Gemah Ripah (GR) Taxi. Ia pemilik ide sekaligus pemilik mobil bermuka dua tersebut.

"Awalnya iseng saja, idenya muncul saat melamun di kamar mandi," kata Roni yang ditemui di bengkel GR Taxi, Jalan Babakan Cibereum, Kota Bandung, Rabu (17/1/2018).

Dari ide tersebut, Roni menemui pekerja bengkel dan menanyakan apakah mereka bisa merealisasikan idenya itu. Sebab, ia melihat beberapa kendaraan taksi jenis Toyota Vios Limo 1.500 cc terparkir di garasi GR Taxi dan tidak digunakan.

(Baca juga : Ini Penampakan Mobil Bermuka Dua di Bandung)

 

"Saya melamun, mau digimanakan. Daripada mobil tidak jalan, ya saya potong dan satukan," tuturnya.

Roni menjelaskan, proses pembuatan mobil bermuka dua dilakukan tiga orang tukang las, tiga orang tukang cat, dan beberapa mekanik di bengkel GR Taxi.

"Sebelum dibuat, kami rundingkan dulu, saya kasih waktu buat mikir. Awalnya mereka tidak berani karena takut gagal tapi akhirnya mereka lakukan juga," imbuhnya.

Roni menceritakan proses pembuatan mobil bermuka dua. Awalnya, mesin dan interior kendaraan dikeluarkan, dibersihkan, dan hanya menyisakan bodi mobil. Itu dilakukan untuk memudahkan pekerja memotong bagian muka dua kendaraan tersebut.

(Baca juga : Mobil Bermuka Dua Dibuat untuk Keperluan Kontes)

Pemotongan pun dilakukan secara manual untuk kemudian disatukan dengan cara dilas. Proses pengelasan inilah yang membutuhkan waktu cukup lama. Pasalnya dua potongan body bagian depan mobil harus dilas rata dengan ketinggian sasis yang sama.

"Pengelasan dilakukan selama dua bulan, karena jarak dan ketinggian (sasis) harus sama. Kalau gak sama, body melenceng, itu kan berpengaruh," tuturnya.

Usai pembentukan body dan sasis, dilakukan pengecatan sekitar satu bulan. "Kalau seluruhnya memakan waktu sekitar tiga bulan setengah," ujarnya.

Penampakan mobil bermuka dua di Bandung. Mobil ini sempat viral karena bentuknya yang tak lazim.KOMPAS.com/AGIE PERMADI Penampakan mobil bermuka dua di Bandung. Mobil ini sempat viral karena bentuknya yang tak lazim.
Menurutnya, tak hanya body mobil yang mengalami perubahan. Interior dalam mobil ikut berubah. Ada dua setir mobil, pedal gas dan rem, serta perseneling dalam kendaraan roda empat itu. Hanya saja, Roni membuat ruang baru bagi tangki bensin tersebut.

"Tangki bensinya yang original, tidak diubah. Hanya memberi ruang saja untuk menempatkan tangkinya," kata Roni.

Saat digunakan, kendaraan ini berjalan seperti biasanya, "Tak ada masalah, sama seperti kendaraan lainnya," bebernya.

Hanya saja, karena kendaraan berwarna orange ini menggunakan suspensi bagian depan, maka pada saat digunakan atau dijalankan, salah satu kunci setir harus dicabut, sehingga salah satu pasangan ban terkunci dan tidak liar.

(Baca juga : Mobil Unik Bermuka Dua Ditilang Polisi di Bandung )

"Kalo mau nyetir yang satu lagi, yang satu dicabut kuncinya agar setir terkunci dan ban nya gak liar. Saat digunakan juga sama seperti kendaraan lainnya," jelasnya.

Kedua sisi kendaraan ini dapat digunakan, lantaran mobil ini bermesin ganda. "Ya bisa maju mundur," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Mobil berwarna orange tersebut sempat viral di dunia maya lantaran bentuknya yang tak lazim.

Bagaimana tidak, secara kasat mata masyarakat akan dibingungkan dengan tampilan depan kendaraan tersebut. Pasalnya mobil ini tak memiliki bagian belakang, seperti terlihat dua bagian depan muka mobil yang disambung menjadi satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com