Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UMM Ciptakan Pendeteksi Uang bagi Tunanetra

Kompas.com - 07/01/2018, 14:00 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi pendeteksi uang untuk penyandang tunanetra.

Inovasi itu untuk mencegah kecurangan yang kerap dialami penyandang tunanetra, terutama bagi penyandang tunanetra yang berkerja sebagai tukang pijat dan jenis usaha lain.

Inovasi itu diberi nama Kacamata Sensor Tunanetra atau Kasentra. Ada sejumlah perangkat dalam pendeteksi uang tersebut, seperti sensor warna, boks yang terdiri dari mitro controler atau arduino, dan port jack sebagai output audio.

Yoga Adi Wijaya, seorang mahasiswa semester lima Program Studi Teknik Industri (TI) UMM menjelaskan, cara kerja pendeteksi uang itu bermula dari kacamata yang sudah dilengkapi dengan sensor warna. Penyandang tuna netra tinggal mengarahkan sensor pada mata uang yang ada di tangannya.

Baca juga : Dengan Alat Ciptaan Siswa SMA Ini, Tuna Netra Bisa Mendengar Warna

Kemudian, sensor itu akan menangkap warna pada uang dan mengirimkannya pada arduino yang sudah tersistem sebelumnya.

Arduino lalu mengeluarkannya melalui port jack sehingga memunculkan suara yang menyebutkan nominal pada mata uang tersebut.

"Jadi sensor mendeteksi warna uang. Warna uang kan berbeda - beda," katanya.

Dikatakan Yoga, alat yang dibuatnya itu bisa mempermudah penyandang tunanetra dalam mengenali uang. Sebab selama ini, penyandang tuna netra masih mendeteksi uang melalui angka braille yang ada pada mata uang tersebut.

Kendalanya, jika uang itu sudah lusuh, angka braille yang ada pada mata uang sulit terdeteksi.

"Ada juga yang pakai aplikasi android tapi bagi penyandang tuna netra masih terlalu sulit," katanya.

Ada lima mahasiswa yang turut membuat inovasi pendeteksi uang bagi tuna netra itu. Mereka adalah Yoga Adi Wijaya, Noor Muhamad S. F, Bagus Arif Dwi W, Candra Putra P dan Larossafitri Larasati. Kelimanya adalah mahasiswa semester 5 Program Studi Teknik Industri (TI) UMM.

Awalnya, kelima mahasiswa itu mendapat tugas kuliah untuk membuat inovasi. Kelimanya lalu menggagas inovasi untuk mempermudah penyandang tuna netra dalam mengenali uang.

"Kami survei ke panti pijat yang ada di dekat kampus. Kami tanya, mereka masih menggunakan braille. Kalau tidak gitu, pakai aplikasi android," jelasnya.

Kompas TV Tune Map, Aplikasi Smartphone untuk Penyandang Tuna Netra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com