Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei: Popularitas dan Elektabilitas Uu Ungguli Cawagub Peserta Konvensi Lainnya

Kompas.com - 15/12/2017, 00:17 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (eLSID) merilis hasil survei pilihan rakyat terkait bakal calon wakil gubernur Ridwan Kamil pada Pilkada Jawa Barat 2018 yang dipilih melalui jalur konvensi. Survei dilakukan pada tanggal 30 November hingga 8 Desember 2017.

Hasil survei menunjukkan, popularitas dan elektabilitas Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum lebih tinggi dibanding kandidat lainnya, yakni Daniel Mutaqien dari Partai Golkar, serta Maman Imanulhaq dan Syaiful Huda dari PKB.

Berdasarkan hasil survei dengan 630 responden yang tersebar di seluruh Jawa Barat itu, tingkat popularitas politisi PPP tersebut mencapai 34,6 persen. Di bawah Uu Ruzhanul Ulum, ada nama Maman dengan angka 30,1 persen, Daniel Muttaqien 23,4 persen, dan Syaiful Huda dengan 20,6 persen.

"Tingkat popularitas dan elektabilitas Uu (sebagai calon wakil gubernur) hanya kalah oleh Abdullah Gymnastiar. Tapi kalau sebagai calon gubernur masih bersaing Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Dedi Mulyadi," kata Direktur eLSID Dedi Barnadi di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Kamis (14/12/2017).

Dedi menambahkan, saat semua kandidat dipasangkan dengan Ridwan Kamil, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) meraih suara tertinggi dibanding saat Ridwan Kamil dipasangkan dengan ketiga calon wakil lainnya.

Simulasi pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 37,1 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien 35,4 persen, Ridwan Kamil-Maman Imanulhaq 34,7 persen, dan Ridwan Kamil-Syaiful Huda 33,8 persen.

"Saat kami simulasikan dengan kandidat dari partai lain, Ridwan-Uu meraih 37,1 persen, mengalahkan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu 27,5 persen, dan Dedi Mulyadi - Puti Guntur Soekarno-Dedi Mulyadi dengan 7,1 persen. Sementara yang belum memilih 28,3 persen," ujarnya.

Baca juga: PPP Optimistis Uu Ruzhanul Ulum Menang dalam Beauty Contest Pilkada Jabar

Lebih lanjut, Dedi menambahkan, Pilkada Jawa Barat 2018 tidak terlepas dari isu lokal yang berkembang saat ini. Faktor kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi menjadi alasan terpenting dalam memilih pemimpin.

Selain itu, lanjut Dedi, faktor keagamaan pun menjadi alasan penting yang diperhatikan masyarakat ketika memilih pemimpin.

"Dalam survei ini, alasan memilih pemimpin karena mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dipilih 22,7 persen responden, faktor kejujuran dipilih 11,5 persen, keberpihakan ke masyarakat 10,8 persen, dan faktor keagamaan 10,5 persen," ucapnya.

Menurut Dedi, faktor keagamaan menjadi alasan yang diperhatikan masyarakat Jawa Barat yang terpengaruh dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Terlebih lagi, lanjutnya, konstelasi politik pada Pilkada Jawa Barat saat ini sangat mirip dengan Pilkada Jakarta.

"NasDem, PKB, dan Golkar dukung Ridwan Kamil, dan sepertinya Gerindra, PKS, dan PAN akan kembali berkoalisi," tuturnya.

Dedi mengatakan, indikasi kondisi Pilkada Jakarta dengan isu SARA bakal terbawa ke pilkada sudah mulai terlihat, terutama di media sosial. Selain itu, Dedi pun menilai aksi reuni 212 di Jakarta akan terus bergulir mendekati tahun politik ini.

Dengan survei yang melibatkan 45 tokoh Jawa Barat dari berbagai kalangan, hasilnya berpendapat bahwa Ridwan Kamil harus mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menetapkan bakal calon wakil gubernur pendampingnya.

Pertama, calon wakilnya harus mampu mendongkrak elektabilitas. Kedua, calon wakil Ridwan Kamil harus berpengalaman di pemerintahan, dan memiliki keberpihakan yang tinggi ke masyarakat.

“Itu harapan responden. Jadi dalam memilih wakil, saran saya, Kang Emil harus mendengarkan keinginan masyarakat, bukan elite," ujarnya.

Kompas TV Sejumlah nama mencuat sebagai wakil Ridwan Kamil dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com