Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Bergelembung dan Suara Gelegak Muncul Pasca-banjir di Gunungkidul, Warga Resah

Kompas.com - 07/12/2017, 18:37 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Dusun Kebowan lor, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta, diresahkan dengan munculnya gelembung air dari pipa bekas sumur bor yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1985.

Gelembung air keluar pasca-banjir melanda wilayah itu pada 28 November lalu.

Kaur Perencanaan Desa Gombang, Giyarto, mengatakan, awalnya, pada tahun 1985, pipa itu dibuat dengan bor oleh pemerintah agar bisa digunakan sebagai sumur bor yang menyediakan air bersih untuk warga sekitar. Namun diduga karena sumber airnya tidak mencukupi maka pengeboran tidak dilanjutkan.

Banjir lalu melanda wilayah itu dan menggenangi 23 rumah, termasuk kawasan sekitar pipa tua itu. Keluarnya gelembung baru diketahui pada Kamis (30/11/2017).

"Air di dalam pipa kemudian tidak pernah surut dan keluar pipa. Hanya mengeluarkan gelembung-gelembung udara," kata Giyarto saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi Rabu (6/12/2017).

Air yang keluar bergelembung berwarna cokelat dan tidak mengeluarkan bau.

"Airnya dingin, tidak panas, kemungkinan gelembung itu berasal dari udara yang ada di bawah yang kemasukan air akibat banjir kemarin," ujarnya.

Salah seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi, Karsini, mengatakan, dirinya dan warga sekitar merasa was-was dengan kondisi ini. Sebab di lokasi sekitar pipa itu sering terdengar suara gelegak.

"Dari pipa itu sering keluar suara 'blutuk-blutuk', ya kami takut siapa tahu meledak," ujarnya.

Dia berharap, pihak terkait segera menindaklanjuti fenomena ini sehingga bisa segera ditangani.

"Semoga pemerintah segera menindaklanjuti kondisi ini karena kami takut jika terjadi apa-apa," pungkasnya.

Dari pengamatan Kompas.com, gelembung air keluar dari dalam pipa seperti air mendidih. Tidak ada panas di sekitar pipa ataupun bau yang menyengat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com