Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banser Buka Posko Peduli Banjir, Pengunjung CFD hingga TKI Menyumbang

Kompas.com - 03/12/2017, 10:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Pacitan, Jawa Timur, menggugah simpati dan empati dari sejumlah elemen masyarakat.

Di Kabupaten Semarang, para pengunjung area car free day (CFD) di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, antusias memberikan sumbangan kepada para relawan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang membuka posko peduli bencana, Minggu (3/12/2017) pagi.

"Mereka pasti butuh baju-baju kering, kebetulan di rumah banyak jaket-jaket dan baju pantas pakai," kata Yuni Puspita Rini (30), warga Kelurahan Kalirejo.

Ibu rumah tangga tersebut sangat mendukung kegiatan yang diinisiasi kaum muda Nahdliyin yang tergabung dalam GP Ansor dan Banser. Aksi-aksi kemanusian dengan penggalangan dana terbuka semacam ini, menurut dia, jarang ditemui di Ungaran.

"Kebanyakan lewat medsos, yang terjun langsung ke ruang publik seperti ini jarang-jarang," ucapnya.

(Baca juga: Longsor dan Banjir di Pacitan, 10 Orang Meninggal dan 10 Hilang)

Salah satu koordinator aksi Peduli Banjir GP Ansor dan Banser, Taqwim Mujiono mengungkapkan, musibah atau bencana bisa terjadi di mana saja dan bisa menimpa siapa saja.

Oleh sebab itu pihaknya melalui kegiatan ini hendak mengetuk hati masyarakat Kabupaten Semarang untuk ikut meringankan beban korban banjir di Pacitan, Bantul, Gunung Kidul dan sekitarnya.

"Barangkali sekarang saudara kita di Gunungkidul yang kena musibah, tapi siapa yang tahu besok atau kapan kita juga bisa terkena musibah. Maka kita punya kewajiban untuk membantu saudara kita yang terkena musibah," kata Taqwim.

(Baca juga: Kisah Warga Gunung Kidul Selamatkan Diri dan Tidur di Kandang Ayam karena Banjir)

Goa Jomblang di Gunungkidul, Yogyakarta banjir hingga air mengisi seluruh permukaan goa.Cahyo Alkantana Goa Jomblang di Gunungkidul, Yogyakarta banjir hingga air mengisi seluruh permukaan goa.
Posko Peduli Banjir yang diinisiasi oleh PAC GP Ansor Ungaran Timur dan Satkoryon Banser Ungaran Timur ini sudah dibuka sejak Sabtu lalu. Rencananya posko peduli ini akan dibuka hingga Minggu malam.

Para anggota Ansor dan Banser secara bergantian bertugas di posko ini. Selain itu ada pula anggota yang berkeliling mengedarkan kotak sumbangan di alun-alun, hingga aksi jemput bola ke beberapa rumah para dermawan.

"Jika sudah terkumpul, kami akan distribusikan lewat GP Ansor Wilayah Jawa Tengah, supaya lebih tertib," kata Taqwim.

Adapun bantuan masyarakat yang dihimpun dari posko ini, antara lain pakaian layak pakai untuk anak-anak hingga dewasa, logistik atau makanan siap saji, perlengkapan mandi dan uang tunai.

"Bahkan ada seorang TKI di Hongkong yang ikut menyumbang lewat rekening. Dia tahu dari media sosial," tutur Taqwim.

(Baca juga: Cuaca Ekstrem, Titik Banjir Terbanyak Se-DIY Ada di Gunung Kidul)

Banjir di Padukuhan Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, airnya jernih. KOMPAS.com/Markus Yuwono Banjir di Padukuhan Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, airnya jernih.
Bantuan Baguna

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Kabupaten Semarang, Jumat (1/12/2017) lalu juga sudah mengirimkan bantuan untuk bencana banjir di Klaten, tepatnya di Kecamatan Wedi.

Bantuan tersebut meliputi biskuit, popok bayi, pembalut, peralatan mandi, pakaian pantas pakai, 100 selimut dan 100 sarung. Bantuan tersebut diangkut dengan dua armada.

Ketua Harian Baguna Kabupaten Semarang, Prapto Nugroho mengatakan, selain mengirimkan bantuan berupa barang pihaknya juga mengirimkan 10 personel. Para relawan Baguna ini akan bergabung dengan relawan di lokasi bencana.

"Kami memperoleh informasi ada 12 desa yang terkena banjir, meskipun sekarang kondisi air telah mulai surut. Kamis kemarin masih ada banjir lagi," kata Prapto.

Kompas TV Bupati Pacitan diminta mempercepat pengurusan dan memangkas birokrasi dalam menyalurkan bantuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com