Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Saat Ganjar Menjawab Pertanyaan, "'Njenengan' Katanya Terlibat Korupsi e-KTP?"

Kompas.com - 22/11/2017, 15:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

REMBANG, KOMPAS.com - Seperti biasanya, setiap pekan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri bertandang ke sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Tujuannya, mengajar.

Ganjar memang menjalani program Gubernur Jateng Mengajar. Giliran hari ini, ia mendapat kesempatan mengajar di SMK Muhammadiyah Pamotan, Kabupaten Rembang. Dari sekolah itulah, pertanyaan soal dugaan keterlibatan Ganjar dari korupsi jumbo KTP elektronik (e-KTP) mengemuka. (Baca: Novanto dan Keteguhan Hatinya yang Menyandera DPR)

Adalah Putri (16) siswa kelas X jurusan akutansi sekolah tersebut. Di hadapan Ganjar, Putri berani menanyakan terkait kasus korupsi e-KTP yang santer diberitakan.

"Pak Ganjar, dari berita-berita, njenengan disebut terlibat dalam kasus korupsi E-KTP. Itu apa bener Pak? Tolong dijelaskan," kata Putri.

Mendapat pertanyaan itu, Ganjar justru mengaku senang. Kemudian, ia meminta salah satu ajudannya untuk mengambil selembar kertas yang tidak lain adalah Berita Acara Pemeriksaan Miryam S Haryani.

"Ini saya ada BAP dari orang yang sekarang jadi terpidana. Dia yang memberikan uang kepada sejumlah anggota DPR. Coba kamu baca yang keras ya," kata Ganjar.

Putri kemudian membaca isi kertas tersebut. Dalam kertas itu, dituliskan aliran dana ke sejumlah anggota DPR RI.

"Kepada Komisi II DPR dari fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, tapi ditolak dan dikembalikan ke pemimpin," kata Putri membacakan BAP tersebut.

Dalam kesempatan itu, Putri menyebut dua kali nama Ganjar Pranowo. Namun, selalu diikuti kalimat bahwa Ganjar Pranowo menolak.

"Baca sendiri kan, siapa yang menolak uang itu?" tanya Ganjar.

"Pak Ganjar, njenengan yang menolak Pak," jawab putri.

Ganjar kemudian menegaskan bahwa sudah jelas bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. BAP Miryam tersebut lanjut dia sudah menjadi bukti bahwa dirinya tidak menerima uang terkait proyek itu.

Difitnah

Ganjar mengatakan, ketika ada orang yang ingin memberantas korupsi, ia akan dimusuhi banyak orang. Makanya, dirinya sadar akan menerima dampak seperti sekarang ini.

"Karena saya menolak, maka saya dianggap pengganggu. Kemudian saya difitnah dan masyaallah fitnah itu sampai sekarang terus saya terima," tegas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com