Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Saat Ganjar Menjawab Pertanyaan, "'Njenengan' Katanya Terlibat Korupsi e-KTP?"

Kompas.com - 22/11/2017, 15:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

Di hadapan ratusan siswa dan masyarakat, Ganjar menegaskan kembali dirinya tidak terlibat kasus korupsi e-KTP.

"Kalau saya korupsi, saya lebih baik mundur jadi gubernur. Malu saya. Namun karena saya tidak korupsi, maka saya akan terus berjuang. Insya Allah saya bukan orang seperti yang dituduhkan, BAP ini menjadi bukti konkretnya," terang dia.

Lebih lanjut, Ganjar juga menanggapi santai saat ditanya tentang kesaksian dari Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pada sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan KTP Elektronik (e-KTP).

Dinengke wae (didiamkan saja),” ucapnya.

Saat ditanya apakah tidak takut menjadi target Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selanjutnya dalam kasus ini, dengan tegas Ganjar menjawab bahwa dirinya tidak takut karena memang tidak menerima uang itu.

“Kenapa harus takut kalau tidak salah? Kenapa harus khawatir dengan omongan inkonsisten? Coba cek deh satu per satu, dari 2013 sampai jadi saksi-saksi kemarin apa ada satu saja yang konsisten?” terang Ganjar lagi.

Inkonsisten

Ganjar mengatakan bahwa kesaksian yang disampaikan Nazaruddin  selalu berubah-ubah. Antara lain, saat Nazzarudin mengatakan Ganjar menerima uang pembagian proyek dari Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Namun, kesaksian itu berubah lagi dan menyatakan anggota DPR Mustokoweni-lah yang menyerahkan uang pada Ganjar.

“Nominalnya juga beda-beda, yang bener yang mana? Bu Mustokoweni ternyata sudah meninggal pas dikatakan bagi-bagi uang itu. Buka juga BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Miryam yang bocor kemarin, punya kan?,” ujar Ganjar pada para wartawan.

Ia mengatakan dalam BAP yang akhirnya bocor ke publik tersebut sudah tercantum semua alur pemberian uang dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Di situ terlihat kepada siapa saja uang itu diberikan, siapa yang menerima, dan siapa yang menolak pun ungkapnya sudah ada jelas di BAP Miryam S Haryani.

“Mudah sebenarnya menjawabnya, tapi lebih baik buka dan pelajari sendiri BAP itu. Kalau saya kan nanti dikira membela diri. Tapi bagi saya ya dinengke wae (didiamkan saja), rekayasanya sudah kebangetan,” tandasnya.

Seperti diketahui Nazaruddin memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (20/11/2017). Dalam kesaksian itu ia menyebut mengetahui siapa saja yang menerima aliran uang tersebut. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com