Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir, Ridwan Kamil Minta Warga Jangan Selalu Salahkan Pemerintah

Kompas.com - 22/11/2017, 10:10 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung terus menggenjot sejumlah proyek antisipasi banjir di sejumlah titik. Penyelesaian proyek skala makro dan mikro dikebut berpacu dengan intensitas hujan yang terus meningkat di bulan November.

Pria yang akrab disapa Emil mengatakan, upaya pemerintah dalam menangkal masalah banjir harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Sebab, kata dia, 70 persen penyebab banjir di perkotaan, yakni adanya sumbatan sampah di saluran air.

"Imbauan kepada warga, setiap ada ujung pasti ada awal. Jadi kalau bandung tergenang, banyak sekali sekitar 70 persen karena endapan, endapannya sampah lagi sampah lagi kebanyakan plastik lagi plastik lagi," ujar Emil, Selasa (21/11/2017).

Ia menceritakan, saat banjir terjadi di kawasan Bandung Timur, ia mendapati genangan air itu dikibatkan gorong-gorong tertutup material sisa proyek.

"Kemarin ada banjir di timur ternyata perilaku setempat, contohnya ada pengembang ngurug, ternyata ngurugnya tidak dibarengi sistem manajemen mengalirkan air saat menguruk. Sudah saya tegur, sudah saya perintahkan pekerja, sudah dilakukan," ucapnya.

Baca juga : Atasi Banjir, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Proyek

Selain mengebut sejumlah proyek antisipasi banjir, Emil mengatakan imbauan untuk diet kantong plastik dan gabus dalam sektor pangan telah dilakukan. Jadi, lanjut Emil, tak ada lagi alasan untuk warga membuang sampah seenaknya.

"Sterofoam dilarang, (kampanye) diet kantong plastik kita teruskan. Imbauannya semoga diterapkan warga. Jadi saya titip jangan selalu menyalahkan pemerintah apabila kita masih menjadi bagian masalah," katanya.

Baca juga : Hampir Sepekan Terendam Banjir, Sumur Tercemar, Warga Terserang Penyakit

Kompas TV Banjir berhasil merendam 4 kecamatan dan 20 rumah rusak parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com