Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Teror, 1.000 Masyarakat Lokal Papua Juga Minta Dievakuasi

Kompas.com - 19/11/2017, 17:02 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Sekitar 800-1000 orang masyarakat lokal di Kampung Banti dan Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, meminta untuk diungsikan dari kampung tersebut kepada apparat TNI dan Polri.

“Hari ini, mereka menelepon Kapolda Papua untuk meminta dievakuasi, karena mereka semakin trauma dan ketakutan atas intimidasi yang terjadi selama tiga minggu terakhir,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Minggu (19/11/2017).

Kamal menerangkan, setidaknya ada 800-1.000 orang di dua kampung itu yang meminta dievakuasi. Namun, sampai saat ini aparat TNI dan Polri belum mengambil keputusan, mengingat tak ada jaminan tempat tinggal yang biasa diberikan kepada mereka.

“Kalau mereka kita bawa ke Timika, maka kita harus siapkan tempat tinggalnya. Jadi, kemungkinan besok pimpinan akan memberikan keputusan atas permintaan mereka,” pungkasnya.

Baca juga : Detik-detik Menegangkan Operasi Senyap Kopassus dan Kostrad Bebaskan Sandera di Papua

Akan tetapi, lanjut Kamal, kalau mereka tak juga dievakuasi, aparat akan mengirimkan logitstik atau bahan makan.

“Selain itu kami juga berupaya untuk membuka kembali akses kesehatan dan pendidikan di sana, namun kita mau memasikan keamanan mereka dulu, dengan dibuatnya posko terpadu” katanya.

Juru Bicara Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhamad Aidi menegaskan, warga yang meminta untuk dievakuasi lantaran tak ada lagi sumber perekonomian di sana, sehingga menyulitkan masyarakat setempat mendapat akses bahan makanan.

“Di kampung itu, sebelumnya masyarakat non Papua yang bedagang, sehingga masyarakat setempat bisa mengakses kebutuhan sehari. Pasca mereka di intimidasi dan juga dievakuasi, maka tak ada lagi akses perekonomian disana, sehingga masyarakat setempat mengalami kesulitan dan meminta dievakuasi,” katanya.

Tak ada bantuan pemda

Aidi mengungkapkan, sampai sejauh ini tak ada keterlibatan pemerintah daerah untuk membentu masyarakat di sana. Apalagi, sampai sejauh ini tak ada kabar keberadaan Bupati Mimika, yang diduga masih berada di Amerika.

“Kalau kita evakuasi, kemana akan kita bawa mereka, ini bukan hanya menyangkut penampungan, melainkan tempat tinggal, akses pendidikan untuk anak-anak mereka. Harus ada pemerintah, untuk mengatasi hal ini,” katanya.

Baca juga : Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih Nyaris Ditembak Kelompok Penyandera

Bahkan Aidi menyampaikan, sejauh ini logistik bahan makanan yang diberikan kepada masyarakat selama di isolasi oleh Kelompok KKB, hanya polri dan Freeport yang menyiapkannya.

“Anggaran besar telah dikeluarkan Polri untuk memberikan logistik kepada masyarakat. Sedangkan pemerintah masih belum turun tangan,” katanya.

Kompas TV Penambahan pasukan dari Brigif-20/Ima Jaya Kramu sebanyak dua SSK dan dipimpin langsung dan Brigif untuk melakukan pengamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com