Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Jalan ABC Bandung di Tengah Gempuran Zaman "Online" (2)

Kompas.com - 15/11/2017, 11:03 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jarum jam terus bergerak. Waktu terus berputar dan zaman telah berubah. Era digital dan online memaksa banyak pengusaha 'gulung tikar'.

Namun di tengah gempuran zaman, bisnis jam tangan dan kacamata di Jalan ABC di Kota Bandung terus berdetak, bangunan-bangunan yang menaunginya masih kokoh berdiri. 

(Baca selengkapnya: Baca juga : Geliat Jalan ABC Bandung di Tengah Gempuran Zaman Online (1))

 

Di Jalan ABC Kecil, sebuah toko jam tangan yang dimiliki Angki Gani masih berdiri tegak selama 20 tahun hingga saat ini. Di gang kecil itu toko yang berada di ujung jalan tersebut masih ramai didatangi pembeli yang kebanyakan merupakan langganannya sejak bertahun-tahun. 

Ponakan Angki Gani, Supriatna (42) yang juga membantu di toko tersebut mengaku menjual berbagai macam jam baik dinding hingga jam tangan lokal, KW hingga original. ‎Dalam gempuran zaman yang serba digitalisasi ini, Supriatna mengaku tetap optimis jika toko pamanya tersebut bisa terus tumbuh. 

Pasalnya toko yang bernama PD Cakra itu memilki kelebihan tersendiri, yakni selain menjual jam tangan, juga membuka servis jam yang menyediakan onderdil jam tangan jenis putar, otomatis hingga quartz.

Menurut dia, jam otomatis atau putar merupakan jam klasik yang mesin onderdil atau spare parts dari jam tersebut sangat langka didapatkan pada saat ini. 

"Yang jam otomatis itu spare part-nya saja langka. Kami di sini menyediakan spare part sama onderdilnya, ini jadi keunggulan kami yang di tempat lain enggak ada," katanya. 

Di zaman serba digital saat ini, dirinya mengaku tak terlalu khawatir dengan ancaman menjamurnya toko online. Pasalnya, sejauh ini toko tersebut masih mengandalkan langganan tetapnya. Walaupun dirinya pun tak menampik bahwa saat ini ada penurunan pendapatan usaha sebesar 30 persen hingga 50 persen.

"Sekarang keuntungan Rp 7 juta sehari, dari 10 juta omset kotor (sebelumnya)," katanya.

 

Macam-macam onderdil jam tangan quartz, putar, maupun otomatis.KOMPAS.com/Agie Permadi Macam-macam onderdil jam tangan quartz, putar, maupun otomatis.
 

Menurut dia, penurunan ini tak hanya dari akibat digitalisasi saja, namun juga dari kebijakan baru pemerintah terkait perpajakan‎.

"Ada penurunan, dari segi daya beli. Sekarang untuk pengiriman barang susah, sistem pajak yang baru yang dikeluarkan pemerintah berpengaruh banget, seperti barang (jam tangan) dari China susah sekali didistribusi ke kita," keluhnya. 

Jasa servis

Di sepanjang Jalan ABC juga menjamur pedagang kaki lima (PKL) yang menawarkan jasa ‎perbaikan jam tangan putar, otomatis hingga quartz. Jasa perbaikan jam ini menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan bagi para PKL dan toko di lokasi tersebut.

Pasalnya perbaikan jam tangan membutuhkan keterampilan tangan yang tak gampang dan  mereka yang memiliki kemampuan itu biasanya sudah paham akan komponen jam itu sendiri. 

Seperti halnya jam klasik yang masih menggunakan sistem otomatis atau putar, menurut Supriatna, jam tersebut memiliki onderdil terbatas dan langka. Bahkan kerumitan perbaikannya pun membutuhkan waktu yang lama lantaran harus dirunut dari penyebab macetnya atau tak berputarnya jarum jam.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com