Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2017, 17:22 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com — Muhammad Effendi bin Herman, satu dari dua narapidana kasus
pencabulan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (9/11/2017), dibekuk pihak Polsek Gunung Kijang, Jumat (10/11/2017) sekitar pukul 01.00.

Bahkan, anggota Polsek Gunung Kijang menunggu beberapa menit hingga akhirnya menyergap Effendi. Pasalnya, saat diamankan, Effendi baru saja membuang air di semak-semak perkebunan kelapa sawit milik PT Tirta Madu.

"Tidak ada perlawanan. Saat disergap, Effendi baru saja buang air. Bahkan, anggota Polsek Gunung Kijang menunggu pelaku beberapa menit," kata Kapolres Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto melalui telepon selulernya, Jumat.

Guntur menegaskan, yang pasti Polres Bintan terus mem-back up Lapas Tanjung Pinang dalam mencari satu napi yang belum tertangkap sampai saat ini.

"Personel Sabhara, Intel, Reskrim, dan Polsek Gunung Kijang masih melakukan pengejaran bersama personel dari Lapas Tanjung Pinang  dan bantuan dari masyarakat Kawal, lokasi yang diduga tempat pelarian napi tersebut," kata Guntur.

Baca juga: Lompati Tembok, Dua Napi Predator Anak Kabur dari Lapas Tanjung Pinang

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Tanjung Pinang Haswen Hasan membenarkan penangkapan tersebut dan saat ini Effendi sudah diserahkan ke Lapas Tanjung Pinang.

"Baru saja kami melakukan serah terima dari Polsek Gunung Kijang," ucap Haswen.

Haswen mengaku nantinya Effendi akan ditempatkan di sel khusus dan akan terpisah dengan warga binaan lain.

"Begitu juga untuk Rio Syaripan, napi yang masih diburu keberadaannya, jika tertangkap juga akan ditempatkan di sel khusus. Bahkan, tidak hanya dengan warga binaan lainnya terpisah, dengan Effendi juga kami pisahkan," ujar Haswen.

Kompas TV Kerusuhan dipicu dendam antarnarapidana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com