Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 7 Tahun, Jerman Akhiri Bantuan Konservasi Candi Borobudur

Kompas.com - 05/11/2017, 11:52 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Proyek konservasi warisan budaya dunia antara Pemerintah Republik Federal Jerman dan Indonesia, yang difasilitasi oleh UNESCO kantor Jakarta, di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, telah berakhir.

Selama tujuh tahun, negara tersebut memfasilitasi sekaligus mendanai sejumlah konservator dari Indonesia.

Mereka berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ilmiah dan peningkatan kapasitas dalam bidang penyelamatan warisan budaya, salah satunya Candi Borobudur.

Para ahli dari Jerman serta para konservator dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, BPCB Jawa Tengah, dan Balai Konservasi Borobudur (BKB) terlibat aktif dalam proyek ini.

Hendrik Berkeling, Charge d'Affairs ai of Germany Embassy in Jakarta, mengatakan, proyek ini telah menghasilkan beberapa hasil nyata yang signifikan dan berkelanjutan baik dalam bentuk pelestarian cagar budaya dunia itu maupun peningkatan kapasitas staf BKB.

Hasil nyata yang dimaksud, katanya, antara lain pembelian peralatan laboratorium baru, pelatihan-pelatihan bagi pelaksana konservasi dan masyarakat dalam bentuk loka karya; konservasi batu, ataupun dokumentasi foto.

Selain itu, juga praktik penerapan sistem dokumentasi, identifikasi jenis batu, pemetaan pola kerusakan, identifikasi kepala patung Buddha, dan analisis sistem pembuangan air dan mitigasi bencana.

"Kami telah mendanai proyek ini sekitar 700.000 euro. Ke depan harapan kami akan ada investor, Pemerintah Indonesia atau kelompok masyarakat yang ikut berkontribusi pada upaya konservasi warisan dunia," ujar Hendrik di Borobudur, Minggu (4/11/2017).

Hendrik menegaskan, meskipun tahun 2017 ini merupakan tahun pamungkas, Pemerintah Jerman tetap akan meneruskan program pelestarian dan dukungan kepada cagar budaya, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga negara lain.

Prof Dr Shahbaz Khan, Director and Representative UNESCO di Jakarta, mengemukakan, keberhasilan konservasi Candi Borobudur merupakan contoh nyata kerja sama internasional dalam hal menjaga warisan budaya dunia.

Proyek ini, lanjutnya, telah menghasilkan sejumlah teknik konservasi baru, berbagai riset, dan peningkatan kapasitas konservator.

"Kerja sama ini mempunyai nilai penting bagi situs peninggalan budaya, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara dan dunia," paparnya.

Dukungan Pemerintah Jerman ini, ujarnya, sebagai respons atas kejadian-kejadian yang menimpa peninggalan kerajaan wangsa Syailendra abad ke-8 itu sejak 2010 silam, seperti erupsi Gunung Merapi, Gunung Kelud, gempa bumi, dan sebagainya.

Kejadian-kejadian itu berdampak serius pada proses konservasi Candi Borobudur.

"Mereka (Pemerintah Jerman) mendanai tujuh proyek penting yang dimulai tahun 2011-2017. Kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya BKB," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com