Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Semua Desa di Sulawesi Ditargetkan Terang Benderang

Kompas.com - 30/10/2017, 17:36 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan, seluruh desa di Sulawesi terang benderang pada 2018. Langkah ini dilakukan untuk mendukung percepatan pemerataan kesejahteraan.

Hal itu disampaikan Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nii Tanasa berkapasitas 50 Megawatt (MW) di Desa Nii Tanasa, Kecamatan Lalunggasumeeto, Kabupaten Konawe, Senin (30/10/2017).

Proyek PLTMG ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk mewujudkan pemenuhan listrik nasional 35.000 MW tahun 2019 serta mengejar target 2018 tersebut.

Dengan beroperasinya PLTMG, ia berharap tidak ada lagi wilayah di Sultra yang belum terjangkau aliran listrik PLN.

"Jadi kita optimis memang sudah kita canangkan. Semula ada beberapa desa yang rencananya akan dialiri listrik tahun 2019, tapi dengan semangat kawan-kawan di Sulawesi yang luar biasa ingin mempercepat tahun 2018 seluruh desa berlistrik, bukan KK ya," kata Syamsul Huda.

(Baca juga : Lima Unit Mesin Listrik PLN Sanana Kepulauan Sula Terbakar)

Dengan dimulainya pengoperasian PLTMG Nii Tanasa ini, secara otomatis akan membuat beberapa PLTD-PLTD sewa akan dimatikan. Hal itu akan membuat PLN hemat. 

"Ada dua mamfaat dari PLTMG ini yakni untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sultra juga untuk meningkatkan efisien di sisi hulu," tuturnya.

Direktur Bisnis PLN Region Sulawesi (baju batik) saat meninjau mobile control PLTMG Nii Tanasa Kendari. KOMPAS.com/KIKI ANDI PATI Direktur Bisnis PLN Region Sulawesi (baju batik) saat meninjau mobile control PLTMG Nii Tanasa Kendari.
Syamsul menjamin, dengan pengoperasian PLTMG ini tidak ada lagi pemadaman listrik secara bergilir di Kendari. Jika memang ada pemadaman, bukan karena ada gangguan pada peralatan PLN juga bukan akibat keterbatasan daya.

Hingga kini di Sultra, sambung dia, sebanyak 1.553 desa dari 1.849 desa di 15 kabupaten sudah teraliri listrik. Sedangkan sisanya, 296 desa, ditargetkan teraliri listrik pada 2018.

Saat ini, beban puncak penggunan listrik di Kota Kendari mencapai 80 MW dengan rasio elektrikfikasi sebesar 78,11 persen. Rasio elektrifikasi adalah tingkat perbandingan jumlah penduduk yang telah mendapat listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah.

"Untuk mengurangi beban puncak itu, salah satu solusinya dibangunlah PLTMG di Kendari sebesar 50 MW, guna memperkuat infrastruktur sistem kelistrikan, selanjutnya pengerjaan distribusi listrik," ujarnya.

(Baca juga : Listrik Padam Saat Jokowi di Rumah Calon Besan, Ini Kata Manajer PLN Medan)

Sementara itu, Camat Lalonggosomeeto Fadlan Taridala mengungkapkan rasa syukur atas pembangunan PLTMG Nii Tanasa. Karena kini wilayahnya bisa menikmati listrik hingga malam hari.

"Masyarakat selalu datang bertanya, kenapa di wilayahnya kita sering mati lampu sementara dekat dengan pembangkit listrik? Jadi sekarang sudah terjawab keluhan warga saya di kecamatan ini," tuturnya.

Untuk diketahui, pembangunan PLTMG Nii Tanasa ini dikerjakan selama enam bulan oleh konsorsium yakni PT PP, Wartsila dan Wartsila Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 865 miliar. 

Kompas TV Seorang pemuda dari Kasihan, Bantul, Yogyakarta membuat inovasi alat membatik yaitu kompor pemanas malam listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com