KARANGASEM, KOMPAS.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, kawah Gunung Agung mengalami penggelembungan atau inflasi setinggi 6 cm. Hal ini menurut dia, menunjukan aktivitas magma dari bawah cukup besar.
"Satu bulan terakhir terjadi penggelembungan cukup signifikan, terjadi uplift 6 cm di kawah," kata Kasbani, Sabtu (21/10/2017).
Naiknya kawah Gunung Agung tersebut diketahui melalui pantauan satelit pada 15 Oktober 2017. Selain citra satelit, PVMBG juga menggunakan GPS dan tiltmeter untuk mengukur perubahan tubuh gunung Agung. Baik kemiringan maupun penggelembungan.
Kasbini menyebutkan, penggelembungan juga terjadi pada tubuh gunung Agung yang mencapai 6 cm. Menurut dia, dari angka 6 cm ini memang seakan-akan terlihat kecil, tetapi perubahan meliputi wilayah yang luas seluruh tubuh gunung.
Baca juga : Terbangkan Drone, BNPB Sebut Rekahan Gunung Agung Semakin Luas
"Berdasarkan analisis tiltmeter yang mengukur kemiringan dan juga GPS mengindikasikan hal yang sama dan konsisten," ujar Kasbani.
Selain itu, Gunung Agung masih menunjukan kegempaan yang sangat tinggi, dibarengi perubahan zona panas di area kawah yang semakin meluas.
Menurut dia, dari hari ke hari jumlah rekahan di Gunung Agung juga terus bertambah. "Hasil analisis terakhir mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Agung masih tinggi sehingga statusnya sampai hari ini adalah tetap di level awas," kata Kasbani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.