Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa TK Belajar Perbedaan Lewat Budaya Dunia

Kompas.com - 21/10/2017, 07:02 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Janet (5) siswa TK A Tunas Zaitun Banyuwangi tampak sibuk melayani pembeli di stand-nya. Ia dibantu guru kelasnya melayani transaksi pembelian Henna atau lukis tangan.

Kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2010), gadis yang memiliki lesung pipit ini bercerita jika dia belajar menari India dan juga menggunakan baju India.

"Ini mama yang buat bajunya soalnya temanya negara India. Aku sama temen-temen juga buat makanan India, roti Canai terus di jual pakai uang kupon," katanya sambil tersenyum.

Selain stand yang bertemakan India, ada juga stand lain yang bertema negara Italia, Belanda, China, India, United Kingdom, Perancis, dan Amerika.

(Baca juga : Pesantren Ini Kerap Jadi Tempat Belajar Islam Toleran Pelajar Asing)

 

Di setiap stand yang didirikan di halaman sekolah tersebut dijaga oleh para siswa yang menggunakan kostum sesuai dengan tema negara. Bahkan stand bertemakan negara Jepang juga menggelar seremonial minum teh yang diikuti oleh para siswa dan wali murid.

"Temanya hari ini adalah around the world. Para siswa kita kenalkan negara-negara yang ada di dunia termasuk budayanya seperti pakaian, makanan, dan juga tradisi mereka. Ini cara agar mereka menghargai perbedaan dan harapannya para siswa lebih toleran," jelas Ewaldine Melanie (36) Direktur Operasional Tunas Zaitun Banyuwangi.

Ia mengatakan, acara tersebut digelar untuk merayakan ulang tahun sekolah yang ke delapan. Ada sekitar 150 siswa yang ikut kegiatan mulai dari siswa PAUD hingga SD.

Mereka terlibat langsung selama pameran termasuk melakukan kajian terlebih dahulu budaya khas negara apa yang akan ditampilkan.

"Ada sekitar hampir 2 minggu mereka lakukan persiapan seperti riset pakaian, makanan, dan tradisi negara yang akan dipamerkan. Tentu saja didampingi oleh guru kelas dan wali murid," jelasnya.

Selain itu, para siswa juga diajarkan enterpreneur dengan menjual hasil karya mereka sendiri di setiap stand dan keuntungannya nanti akan digunakan untuk membantu rekannya yang tidak mampu.

"Ada yang buat slime, kue-kue kecil, roti Canai dan kerajinan dari kain flanel. Mereka sendiri yang buat dan menjualnya pada pengunjung yang datang di stand. Banyak manfaatnya antara lain melatih mereka mandiri, peduli, dan juga berani," pungkasnya. 

Kompas TV Upaya pelestarian kerukuan warga Mataram yang heterogen digelar di wilayah Ampenan Mataram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com