Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Pilkada Jateng Tak Ganggu Iklim Investasi

Kompas.com - 11/10/2017, 16:25 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gelaran pemilihan kepala daerah serentak, terutama Pilkada Jawa Tengah pada 2018 dinilai tidak menghambat kegiatan investasi. Investor tetap akan menanamkan modal berdasar rencana bisnis yang dibangun.

Ekonom Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Sri Sulandjari mengatakan, kegiatan investasi tidak akan terganggu karena ada pemilihan kepala daerah.

"Pengalaman di pilkada serentak, kondisi aman dan bisa terjaga. Pengusaha asing yang sering saya ketemu mereka tidak takut. Kalau mau investasi ya investasi saja," kata Sri, seusai pertemuan pelaku bisnis di Semarang, Rabu (11/10/2017). 

Situasi politik dan keamanan yang relatif kondusif inilah yang membuat Jawa Tengah dilirik. Kegiatan investasi di Jateng pun meningkat. Salah satunya karena perluasan industri dari wilayah Jabodetabek. Kota-kota besar mulai membangun pabrik di beberapa daerah di Jateng. 

"Jateng 2-3 tahun ini menjadi sasaran relokasi perusahaan Jakarta dan kota besar. Paling banyak sektor garmen, mereka perluas dengan mendatangi sumber tempat tenaga kerja," tuturnya.

(Baca juga: 31 Daerah Masih Perdebatkan Anggaran Pilkada Serentak 2018)

Beberapa perusahaan pun membanjiri Jateng mulai dari Wonogiri, Boyolali, Demak, Sukoharjo hingga Jepara.

Berdasar data dari Dinas Penanaman Modal Jawa Tengah, kegiatan investasi baik dari modal dalam negeri (PMDN) hingga modal asing (PMA) tumbuh signifikan.

Pada 2013 hingga 2017, kegiatan investasi tumbuh sebanyak 52,31 persen. Khusus untuk Semester I 2017, total kegiatan investasi yang masuk sebanyak Rp 20,44 triliun.

"PMA naik 130 persen untuk tahun 2016 ke 2017 Rp 12,64 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal Jateng Prasetyo Ariwibowo. 

Kompas TV Pengacara Dwiyani mengakui kliennya gunakan jasa Saracen untuk Pilkada DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com