Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas Ridwan Kamil Bisa Melorot jika Terkena Tsunami Politik 

Kompas.com - 07/10/2017, 22:58 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduduki posisi elektabilitas tertinggi dibanding tiga nama lainnya yang masuk ke rilis survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI-Denny JA) di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Sabtu (7/10/2017).

Pada simulasi empat calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memperoleh 34,2 persen, Dede Yusuf 28,3 persen, Deddy Mizwar 21,6 persen dan Dedi Mulyadi di posisi buncit dengan perolehan 13,7 persen.

Meski demikian, Ridwan Kamil tidak boleh jumawa dengan hasil tersebut. Pasalnya, dalam waktu kurang lebih tujuh bulan ke depan, elektabilitas pria yang akrab disapa Emil itu bisa anjlok.

"Insya Allah Emil punya potensi melenggang kalau tidak terjadi tsunami politik. Dalam dinamika beberapa bulan ke depan kita tidak tahu ada isu dan kasus apa yang mungkin akan menggerus setiap calon," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI-Denny JA, Toto Izul Fatah dalam konferensi pers, Sabtu sore. 

Lebih lanjut Toto menambahkan, jika Emil terkena tsunami politik, elektabilitasnya bakal melorot di posisi 16 persen yang merupakan pemilih militannya.

Peluang ini sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan Dedi Mizwar, Dede Yusuf dan Dedi Mulyadi. Ketiganya bisa saja menjadi pemenang Pilkada Jawa Barat 2018 dengan syarat mampu menyedot limpahan suara yang beralih dari Ridwan Kamil. 

Baca juga: Ridwan Kamil: Tidak Mudah Bersanding dengan Kang Dedi Mulyadi

Hasil survei LSI menunjukkan pemilih militan Deddy Mizwar di posisi 8,3 persen, Dede Yusuf 8,2 persen dan Dedi Mulyadi 4,9 persen. 

"Pemilih Ridwan Kamil hanya 16 persen yang akan bertahan," jelasnya. 

Toto menyontohkan tsunami politik yang terjadi pada Pilkada Jawa Barat 2013 silam yang menimpa calon Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. Pada saat itu, lanjut Toto, mayoritas lembaga survey menyatakan Dede Yusuf memiliki elektabilitas lebih dari 40 persen. 

Namun setelah KPK menetapkan status tersangka kepada Anas Urbaningrum yang pada saat itu tengah menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat dengan tuduhan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek Hambalang dan beberapa proyek APBN, gubernur pertahana Ahmad Heryawan yang berpasangan dengan Deddy Mizwar akhirnya mampu mengalahkan Dede Yusuf-Lex Laksamana. 

Jika ingin tetap kuat berada di posisi puncak klasemen, Ridwan Kamil diharapkan mewaspadai potensi tsunami politik dan menambah jumlah pemilih militan agar posisinya tidak goyah.

"Cukup banyak data membuktikan dan memberi pelajaran kepada kita di beberapa daerah termasuk di Jawa Barat. Posisi Dede Yusuf cukup aman 41 persen melawan Aher di bawah 30 persen, tapi karena tsunami politik yang membuat rontok elektabilitasnya menjadi posisi 26. Angka 26 persen yang diperoleh Dede Yusuf saat itu, itulah pemilih militan. Kalau tidak kena tsunami politik insya Allah dia (Ridwan Kamil) yang menang," katanya. 

Baca juga: Survei: Ridwan Kamil Unggul, tetapi Masih Bisa Disalip Figur Lain

Selain harus memperkuat pemilih militan, jika ingin mudah memenangkan Pilkada Jawa Barat 2018, Emil harus memiliki elektabilitas di atas 50 persen untuk menyingkirkan pesaing lainnya.

"Emil harus punya strong voters 25 sampai 30 persen atau elektabilitasnya 50 persen ke atas," tandasnya.

Kompas TV Pemkot Bandung meluncurkan Mobil Kasih alias Mobil Konseling Silih Asih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com