Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Lima Persoalan Besar yang Dihadapi Petani Indonesia

Kompas.com - 27/09/2017, 19:11 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pusat menilai, saat ini petani di Indonesia menghadapi lima persoalan besar.

Pertama, kondisi tanah yang sudah terkontaminasi penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan.

"Ini terjadi di semua daerah, penggunaan pestisida berlebihan juga tidak baik," ungkapnya saat bertemu dengan petani di Pontang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (27/9/2017).

Kedua, petani kesulitan mendapatkan akses permodalan. Akibatnya, petani terjerat tengkulak dengan sistem ijon.

(Baca juga: Moeldoko: Unit Kerja Pembinaan Pancasila Harus Inovatif)

 

"Petani tidak memiliki kuasa untuk menentukan harga, mereka tidak memiliki nilai tawar, sehingga harga dimainkan oleh para tengkulak," ucapnya.

Ketiga, masih banyak petani yang masih fanatik terhadap teknologi lama, sehingga sulit menerima yang terbaru. "Kecuali petani di Jember," katanya disambut tepuk tangan petani.

Keempat adalah persoalan manajemen yang lemah. "Terkadang ada beberapa biaya tidak dihitung, seperti ongkos tenaga kerja. Padahal itu kan harus dihitung agar tahu dengan pasti berapa penghasilan yang didapat," jelasnya.

Terakhir, tambah Moeldoko, penanganan pasca panen yang masih belum maksimal. "Inilah yang terus kami kawal, agar petani kita lebih berdaya sehingga pada akhirnya mereka akan lebih sejahtera," pungkasnya. 

Kompas TV Sejumlah nama yang mencuat adalah nama Najwa Shihab, Moeldoko, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com