Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatirkan Ternak, Sebagian Warga Gunung Agung Masih Enggan Mengungsi

Kompas.com - 21/09/2017, 19:37 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Wilayah dengan radius hingga enam kilometer dari puncak Gunung Agung telah ditetapkan sebagai daerah rawan.

Keputusan itu diambil setelah status Gunung Agung berada pada level Siaga. Dengan adanya status tersebut artinya dalam radius enam kilometer harus bebas dari dari kegiatan warga.

Namun, sejumlah warga masih enggan meninggalkan desa mereka meski masuk ke kawasan rawan karena masih mengurusi ternak.

Salah satunya adalah Ni Wayan Suarni (31), warga Dusun Temukus, Desa Besakih, Karangasem yang terletak kurang lebih 2 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Baca: Sebanyak 1.259 Warga Gunung Agung Mengungsi ke Sejumlah Titik

Ditemui kediamannya, Suarni nampak berdiri seorang diri di depan rumah. Dia mengaku belum mau meninggalkan rumah karena ingin mengurus dua ekor sapi milik keluarga.

"Suami dan anak-anak sudah mengungsi, saya sendiri karena masih ada hewan mau dikasih makan," kata Suarni.

Suarni mengatakan, dia tidak sendirian di desa. Beberapa tetangganya menyisakan satu orang anggota keluarga untuk menjaga dan merawat ternak.

Pada malam hari dia meninggalkan kampung menuju desa terdekat yang lebih aman untuk mengungsi. Kemudian pada pagi hari kembali ke dusun untuk mengurus ternak.

"Malam baru mengungsi, dijemput suami," kata Suarni.

Dia mengaku khawatir dengan peningkatan aktivitas gunung Agung. Apalagi sudah ada imbauan bahwa dusun tempatnya tinggal masuk di dalam zona bahaya.

Namun, Suarni tidak punya pilihan. Apalagi berdasarkan cerita para orang tua, desanya tak terlalu terdampak letusan Gunung Agung pada 1963.

"Katanya orang tua tidak bahaya di sini, nanti pas meletus baru mengungsi," ujarnya.

Baca: PVMBG: Warga Radius 6 Km Gunung Agung Harusnya Sudah Diungsikan

Jika harus mengungsi, Suarni akan mengungsi secara mandiri ke tempat kerabat di Kabupaten Tabanan. Ternak miliknya juga akan dipindahkan ke sana.

"Keluarga di Tabanan sudah bilang ke sana saja, ternak nanti diangkut," kata Suarni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com