Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Tiga Kilogram Langka di Demak, Pertamina Gelar Operasi Pasar

Kompas.com - 20/09/2017, 09:33 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS. com - Sudah sepekan gas elpiji tiga kilogram kian langka di pasaran. Banyak warga desa yang beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Sementara warga yang tidak memiliki tempat ataupun fasilitas dapur berbahan bakar kayu terpaksa memilih alternatif memasak sayur menggunakan penanak nasi listrik dengan risiko tagihan listrik membengkak.

"Lha pripun  Pak, niki nek gas melon telas nggih masake ngangge magicom, utawi jajan. Padahal listrike tambah awis sakbare subsidine ical (mau bagaimana lagi Pak, ini gas elpiji habis, ya masaknya memakai magicom atau jajan. Padahal biaya listrik tambah mahal setelah subsidinya hilang)," kata Munawaroh (40), warga Desa Donorejo, Karangtengah, Demak, Selasa (19/9/2017).

Menurutnya, kini hidup sehari-hari makin susah karena harus menanggung beban biaya listrik yang makin mencekik leher.

"Sakniki pripun, lha wong boten masak ngangge listrik mawon mbayare pun atusan ewu, njur nek mben dinten masak ngangge Listrik lhaa kejet kejet Pak (sekarang tidak memasak menggunakan listrik saja bayarnya sudah ratusan ribu, kalau setiap hari masak menggunakan listrik bisa pingsan Pak)," keluh Munawaroh.

Senada dengan Munawaroh, warga Perum Bintoro Asri Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Demak, Haryanto (30) juga merasakan kesusahan yang sama sebagai efek langkanya gas elpiji tiga kilogram. Setelah berkeliling mencari gas melon dan tak berhasil, akhirnya Haryanto beralih ke bright gas 5,5 kilogram.

"Daripada susah akhirnya beli gas stroberi, belinya hasil memecahkan celengan anak," ungkapnya.

Baca juga: Oplos Elpiji Bersubsidi, Pria Ini Rebus Tabung Gas

Sebelum memutuskan membeli gas 5,5 kg, keluarga Haryanto masak dengan magicom, lauknya dikukus mulai tempe kukus, botok kukus, dan plonco.

"Anak saya mulai protes karena dia sukanya telur goreng, beli matengan akhirnya, tapi hargane juga pada dinaikkan, alasannya elpiji susah," keluhnya.

Menanggapi keresahan warga atas langka nya gas elpiji tiga kilogram, pihak Pertamina menyalurkan tambahan tabung dan menggelar operasi pasar di 11 titik. Di masing-masing titik operasi pasar, disiapkan 560 tabung gas.

Area Manager Communication & Relations Jawa Bagian Tengah, Andar Titi Lestari mengatakan, operasi pasar dimulai Rabu (20/9/2017) sampai Senin (26/9/2017) dengan total penyaluran 6.160 tabung.

“Wilayah Demak digelar di satu titik yaitu di Halaman SPBU 44.595.12 Katonsari Demak , Jalan Sultan Trenggono," ungkap Andar, seperti dikutip melalui rilisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (19/9/2017).

Baca juga: Harga Gas 3 Kg di Kotawaringin Barat Tembus Rp 55.000

Kebijakan penerapan distribusi elpiji tiga kilogram, sambung Andar, mengikuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Elpiji. Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan elpiji tiga kilogram.

“Kami berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kuota ini yang harus kami jaga,” ujar Andar.

“Kami harap masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa karena Pertamina selalu mengevaluasi kebutuhan real penggunaan elpiji tiga kilogram. Apabila dirasa kurang, Pertamina akan menyuplai elpiji tiga kilogram secukupnya sesuai kebutuhan di wilayah tersebut," tutupnya.

Kompas TV Pemerintah berencana menerapkan transaksi non tunai untuk penjualan elpiji 3 kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com