Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cari Kemana-mana Gasnya Tidak Ada, Terpaksa Masak Pakai Kayu"

Kompas.com - 18/09/2017, 16:45 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com -  Sunarti (52) mengeluh setelah berkeliling mencari gas elpiji tiga kilogram tak kunjung berhasil. Sejak dua hari ini,  warga Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah, Demak itu terpaksa memasak menggunakan kayu bakar. 

Hal itu ia lakukan karena elpiji tiga kilogram sebagai sumber energi utama untuk memasak,  hilang di pasaran.  Meski sudah mencari kesana kemari, dari mulai pengecer elpiji di kampungnya hingga kampung tetangga, tetap tak membuahkan hasil.

"Ya terpaksa masak dengan kayu. Gasnya tidak ada, Mas. Cari kemana-mana juga tidak ada yang jual," keluh Sunarti kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2017).

Bukan hanya Sunarti, warga lain pun mengeluhkan hal yang sama. Khoirul (23) warga Desa Kembangan,  Kecamatan Bonang, Demak, mencari gas "melon" tersebut hingga ke daerah lain.

(Baca juga: Isu Elpiji Langka di Jateng dan DIY, Masyarakat Diminta Jangan Panik)

 

"Cari se-Bonang tidak ada.  Ini cari di Kecamatan Demak Kota juga tidak ada. Payah-payah,  ngene ki gawe rakyat susah, mae ora iso masak.  Ko mangane piye?  (payah payah kondisi seperti ini membuat rakyat susah, ibu tidak. Nanti makannya bagaimana?)," sesal Khoirul.

Selain Sunarti dan Khoirul,  masih banyak warga Demak yang bersusah payah mencari elpiji tiga kilogram. Bukan hanya kalangan rumah tangga,  para pemilik warung makan juga mengeluhkan kelangkaan elpiji.

Untuk mensiasati agar warungnya masih jualan,  pemilik warung makan menyimpan cadangan elpiji jauh-jauh hari sebelumnya. Seperti Yayuk (40), pemilik Warung Makan Ijo yang berlokasi di Desa Kalikondang Demak. 

Meskipun masih mempunyai stok elpiji,  ia tidak bersedia menjual gas elpiji yang diperolehnya dengan susah payah itu.

"Tak tegel-tegelke, Mas. Iki kanggo aku dewe yo kurang. Jatahe nggo masak sedino siji (Saya harus tega, Mas. Ini buat saya saja masih kurang. Jatah untuk masak sehari satu tabung)," ucapnya.

(Baca juga: Oplos Elpiji Bersubsidi, Pria Ini Rebus Tabung Gas)

 

Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram terjadi sejak sepekan terakhir ini. Pantauan Kompas.com, gas di pengecer Kecamatan Karangtengah, Demak Kota, dan Wonosalam, kosong. Bukan hanya di pengecer, di SPBU,  pangkalan elpiji, maupun agen,  juga nihil.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Demak Siti Zuarin mengatakan, seharusnya gas elpiji tiga kilogram di Demak tidak langka. Sebab kuota Demak di bulan September ini ditambah oleh Pertamina.

Masing-masing pangkalan, sambung Siti, mendapat tambahan kuota dua kali lipat. Biasanya, pangkalan mendapat 560 tabung, namun kini mendapat 1.120 tabung.

"Total kuota elpiji tiga kilogram untuk 11 pangkalan elpiji di Kabupaten Demak sebanyak 12.320 tabung," ucapnya.

"Hari ini tim melakukan cecking ke pangkalan bersama Pertamina. Pertamina sepakat besok Jumat (22/9/2017) akan ada penambahan kuota untuk 11 pangkalan elpiji di Demak sebanyak 6.160 tabung, " tutupnya. 

Kompas TV Pemerintah berencana menerapkan transaksi non tunai untuk penjualan elpiji 3 kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com