Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Minta Warganya Berdoa untuk Rohingya

Kompas.com - 05/09/2017, 16:34 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta warganya tak ikut aksi solidaritas untuk Rohingya di Borobodur, Kabupaten Magelang. Warga diminta tetap di Kota Semarang sembari melakukan kegiatan seperti biasanya.

"Warga Semarang tak perlu ikut aksi demo di Borobudur. Dukungan dan kecaman tidak perlu datang ke sana. Pemerintah pusat juga lalukan langkah strategis, dan mengirim Menlu ke sana," kata Hendrar di Semarang, Selasa (9/5/2017).

Hendrar mengatakan, Candi Borobudur merupakan situs bersejarah yang wajib dijaga bersama. Borobudur juga pernah masuk sebagai bangunan keajaiban dunia. Jika hal yang tak patut dilakukan di kawasan tersebut, maka akan merugikan candi itu sendiri.

"Apa bisa kendalikan ribuan orang, nanti kalau candi dicat pilok, batunya dicuri, jadi ketika iseng nanti membuat susah bersama," ujarnya.

(Baca juga: Kapolri Perintahkan Kapolda Jateng Tak Beri Izin Aksi Bela Rohingya di Candi Borobudur)

Sebagai bentuk solidaritas Rohingya, Hendrar meminta warganya untuk berdoa yang terbaik dan memasrahkan langkah strategis kepada pemerintah.

Hendrar memahami jika tragedi Rohingya patut dikecam bersama. Namun ia tetap minta warganya menahan diri agar tak ikut aksi seperti pesan ajakan dari pesan WhatsApp.

"Tapi saya katakan kepada warga Semarang tidak perlu kemudian ikut-ikut berombongan berduyun-duyun aksi di Borobudur. Dukungan tidak perlu kita bareng-bareng ke sana," tambahnya.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah sebelumnya merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk tidak memberi izin rencana kegiatan demonstrasi bela Rohingya di Borobudur, Jumat (8/9/2017).

(Baca juga: Said Aqil: Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat)

Rekomendasi itu diberikan untuk menanggapi rencana kegiatan di candi terbesar di Indonesia itu. Rekomendasi ditandatangani pimpinan FKUB Jawa Tengah dan diserahkan ke Pemda Jateng, Senin (4/9/2017) kemarin.

Polda Jawa Tengah juga memastikan tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi di lokasi Candi Borobudur tersebut. "Sudah ada undang-undang tentang penyampaian pendapat. Borobudur cagar budaya dan tempat pariwisata," kata Condro.

Kompas TV Kelompok militan Rohingya terlibat pertempuran sengit dengan pasukan keamanan Myanmar di Rakhine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com