Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Aceh Temukan Tumpukan Batubara di Laut Suak Indrapuri

Kompas.com - 19/08/2017, 06:24 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com -  Kepala Bidang Mineral dan Batubara, Dinas Pertambanagan dan Energi Provinsi Aceh,  Mahdi Nur, yang diutus untuk melihat langsung kondisi pencemaran di pantai wisata Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, menemukan banyak tumpukan batubara dilokasi itu.

“Setelah saya masuk ke laut tadi dan sama-sama kami saksikan memang benar pantai wisata ini sudah tercemar batubara. Saya tadi menyelam sekitar 15 meter dari bibir pantai, memang banyak tebaran batubara di dasar laut,” kata dia.

Baca juga: Pantai Suak Indrapuri Tercemar Batubara, Aktivis Gelar Aksi Teatrikal di Jalanan

Menurut Mahdi Nur, dilokasi pantai wisata Suak Indrapuri terdapat tumpukan batubara di dasar laut. Saat terjadi ombak, batubara di dasar laut itu terkikis dan terhempas ke bibir pantai sehingga mengakibatkan air laut jadi hitam.

“Kalau kita lihat kondisi air laut hitam seperti ini kemudian tebaran batubara di dasar laut, tumpahan batubara sudah terkonsentrasi di satu titik sehingga saat terjadi ombak terkikis apalagi pada musim barat seperti ini,” papar dia.

Menurut Mahdi Nur, batubara itu milik PT Mifa Bersaudara dan PLTU Nagan Raya yang pernah melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Jety Meulaboh beberapa tahun lalu.

“Hasil temuan tadi memang batubaranya ada yang kualitas lebih bagus milik PLTU dan ada yang kualitas rendah milik PT Mifa, tapi kami tidak mengkambinghitamkan satu perusahaan, karena ini sudah terjadi maka dua perusahaan itu harus bertanggung jawab,” ucap dia.

Untuk penanganan pencemaran yang telah bersangsung sejak 2012 itu, pihaknya berkoordinasi dengan PLTU yang memasok batubara dari Kalimantan untuk bahan baku produksi dan PT Mifa Bersaudara yang mengekspor batubara hasil exploitasi di Aceh Barat ke India selama ini.

“Kami telah berkordinasi dengan PT Mifa dan PLTU yang melakukan aktivitas bongkar muat batubara untuk segera membersihkan laut, dan sekarang sudah dilakukan penangan secara manual. Kami hargai dan kami minta harus terus dilakukan hingga laut kembali bersih dari batubara,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com