Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar Batubara, Pengunjung Pantai Suak Indrapuri Dilarang Mandi

Kompas.com - 12/08/2017, 17:20 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Untuk menghindari dampak bahaya dari pencemaran limbah batubara di laut pantai wisata Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, warga memasang tiga buah papan larangan mandi di sepanjang pantai tersebut.

“Ini terpaksa kami pasang karena sudah bertahun-tahun kondisi pencemaran batubara yang tumpah saat dilakukan bongkar muat di Pelabuhan Jety Meulaboh beberapa tahun lalu,” kata Abdul Kais (50), Sekretaris Desa Suak Indrapuri kepada wartawan, Jumat (11/08/17).

Pemasangan papan larangan mandi di lokasi pantai wisata itu dilakukan warga Desa Suak Indrapuri karena khawatir terhadap kondisi kesehatan para pengunjung pantai, sebab kondisi bibir pantai dan air laut saat ini semakin hitam pekat akibat tumpahan batubara.

“Sekarang memang kondisi pantai sangat parah akibat pencemaran batubara, karena laut kita lagi musim darat, kalau pada musim timur batubara mengendap di laut, jadi daripada menimbulkan penyakit, makanya lebih baik dilarang saja pengunjung mandi di sini,” katanya.

Warga setempat, kata Kais, sangat mengharapkan limbah batubara yang telah menahun mencemari pantai dapat segera dibersihkan, sehingga seluruh aktivitas warga di pesisir pantai Barat Selatan Aceh ini dapat kembali normal.

sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabng dalam CATUR melakukan aksi treatrikal sebagai bentuk protes terhadap pencemaran batubara yang telah mencemari laut dan pemukiman warga di Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (12/08/17).KOMPAS.COM/ RAJA UMAR sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabng dalam CATUR melakukan aksi treatrikal sebagai bentuk protes terhadap pencemaran batubara yang telah mencemari laut dan pemukiman warga di Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (12/08/17).

“Selama laut tercemar dampaknya sangat kami rasakan, ikan sudah sulit didapat oleh nelayan, karena dasar laut sekitar satu mil sudah tercemar batubara, kemudian para pedagang yang berjualan di lokasi wisata juga sepi pembeli, karena pengunjungnya sangat berkurang,” jelasnya.

Papan larangan mandi ini akan terus terpasang hingga laut kembali dibersihkan, baik oleh perusahaan tambang yang melakukan aktivitas borkar muat di Pelabuhan Jety Meulaboh, maupun pemerintah setempat.

“Papan ini akan terus kami pasang sampai laut kembali dibersihkan, kalau belum dibersihkan papan ini tidak akan kami cabut,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com