Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esai Foto: Ketika Narapidana Menjelma Menjadi Seniman

Kompas.com - 20/07/2017, 18:46 WIB
Nyoman Budhiana, Pewarta Foto ANTARA

Penulis

KOMPAS.com - Meski satu tangannya diborgol dengan rekan lainnya dan dalam kawalan ketat sipir penjara, para narapidana itu tetap penuh tawa dan canda saat mereka digiring di kawasan Taman Budaya Denpasar, Bali, pada awal pekan Juni 2017.

Mereka tampak menikmati suasana "jalan-jalan" di luar penjara walaupun hanya beberapa jam saja.

Para narapidana itu kini menjelma menjadi seniman. Kedatangan mereka untuk dihadirkan di Pesta Kesenian Bali ke-39 sebagai duta seni yaitu partisipasi kesenian warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan untuk pertama kalinya.

Tangan narapidana diborgol saat mereka digiring ke arena pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/17.ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Tangan narapidana diborgol saat mereka digiring ke arena pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/17.

Sipir penjara membuka borgol di tangan narapidana menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Sipir penjara membuka borgol di tangan narapidana menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Narapidana yang terdiri dari lima wanita dan 18 pria tersebut merupakan pilihan dari ribuan narapidana di lapas terbesar di Bali itu karena kemampuannya menguasai kesenian selama mereka dalam pembinaan.

Seorang narapidana menggelar doa-doa sebelum grup keseniannya pentas di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Seorang narapidana menggelar doa-doa sebelum grup keseniannya pentas di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).

Tiga narapidana berhias menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Tiga narapidana berhias menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Seorang narapidana wanita, Putu Yanti selaku penata tari mengatakan dia dan rekan-rekannya sangat senang dan bersemangat untuk tampil membawakan tarian.

"Apa lagi bisa pentas di Pesta Kesenian Bali yang bergengsi ini, sungguh luar biasa senangnya", kata Putu Yanti.

Sejumlah narapidana memeriksa pakaian tari menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Sejumlah narapidana memeriksa pakaian tari menjelang pentas kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Ia mengatakan, grup keseniannya itu telah melakukan persiapan yang matang bahkan sudah berlatih dari jauh sebelumnya karena ingin pentas sebaik-baiknya di hadapan masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan kami mampu berkreativitas positif di penjara dan bukanlah sampah masyarakat", katanya.

Para narapidana membawakan drama tari Duka Mewali Suka di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Para narapidana membawakan drama tari Duka Mewali Suka di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Dalam penampilan perdananya di luar lapas kali ini, narapidana yang tergabung dalam Sanggar Seni Semeton Lapas Kerobokan itu membawakan drama tari bertajuk "Duka Mewali Suka".

Lakon itu menceritakan kesengsaraan yang mereka alami di balik jeruji besi, namun pada akhirnya lelaku itu memberi sebuah hikmah kebahagiaan.

Seorang narapidana menangis saat bertemu dengan keluarganya di sela pementasan kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017). ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Seorang narapidana menangis saat bertemu dengan keluarganya di sela pementasan kesenian di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyaratan dan Perawatan Lapas Kelas II-A Denpasar Bobby Cahya Permana mengatakan pihaknya berkeinginan memajukan kesenian bagi warga binaan sehingga dapat menghilangkan stigma negatif terhadap lapas.

Oleh karena itu, dia juga mengatakan Lapas Kerobokan akan mengagendakan secara rutin ke depannya agar para narapidana selalu bisa ikut tampil dalam pentas Pesta Kesenian Bali.

Para narapidana membawakan drama tari Duka Mewali Suka di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Para narapidana membawakan drama tari Duka Mewali Suka di Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/7/2017).
Pementasan drama tari berdurasi sekitar 1,5 jam kali ini dikemas dalam tari Bali bercerita dengan iringan gamelan.

Lemah gemulainya gerak tarian narapidana wanita dan kepiawaian narapidana pria memainkan gamelan tampak mendapat apresiasi meriah dari ratusan penonton termasuk wisatawan asing yang memenuhi tribun panggung Ratna Kanda saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com