Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kembali Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Prada Yanuar

Kompas.com - 13/07/2017, 19:03 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor Kota Denpasar kembali menggelar rekonstruksi pembunuhan anggota TNI Prada Yanuar Setiawan pada Kamis (13/7/2017). Rekonstruksi digelar di Mapolresta Denpasar.

Karena merupakan rekonstruksi lanjutan, proses dimulai saat Prada Yanuar terkapar setelah ditikam pelaku berinisial DKD.

Baca juga: Sebelum Bunuh Prada Yanuar, Remaja Ini Tenggak Minuman Keras

Proses rekonstruksi ini untuk mendalami adanya penganiayaan lanjutan yang dilakukan rekan DKD terhadap kerabat Prada Yanuar.

Dalam rekonstruksi ini diperagakan 25 adegan. Diawali dengan kedatangan rekan Prada Yanuar, yakni Johari, Tegar dan Isra di lokasi penikaman. Setibanya di tempat ini, ketiganya justru menjadi korban penganiayaan.

Tegar dihadang oleh teman DKD berinisial Chr. Tak hanya menghadang, Chr juga melayangkan pukulan ke arah wajah Tegar. Tegar kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan lari meninggalkan lokasi.

Di saat yang hampir bersamaan, rekan DKD lainnya berinisial Rv mencekik leher Johari. Johari pun berusaha melepaskan diri dengan berlari menjauhi lokasi.

Nahas Johari dikejar oleh Chr dan Rv dan diteriaki begal. Di saat bersamaan, datang dua pelaku lain, yaitu Fjr yang membonceng saksi Ngur serta pelaku Spr yang membonceng saksi Rk. Mereka kemudian mengeroyok Johari hingga menyebabkan korban terluka parah dan harus dirawat intensif di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Aris Purwanto mengatakan, setelah menikam Prada Yanuar, DKD kemudian meninggalkan lokasi. Dia menyebutkan beberapa pelaku ikut menganiaya korban karena mendengar teriakan begal.

"Karena ada teriakan begal akhirnya ada yang ikut pukul dan tendang," kata Purwanto.

Dari pemeriksaan juga diketahui bahwa semua pelaku menganiaya korban Prada Yanuar. Dari hasil visum, korban mengalami cedera berat di rahang karena hantaman benda tumpul.

"Tidak pakai alat bantu ya, dari hasil visum kena benda tumpul, apakah itu kaki atau tangan ya masih dikembangkan," kata Purwanto.

Baca juga: Kerabat Prada Yanuar Juga Jadi Korban Penganiayaan Pelaku

Dalam rekonstruksi itu diketahui juga bahwa pisau yang digunakan DKD menikam Prada Yanuar memang sudah dibawa saat kejadian. Pisau tersebut disimpan di dalam baju.

"Pisau itu dibawa pelaku, dikeluarkan dari baju," kata Purwanto.

Kompas TV Polresta Denpasar menggelar rekontruksi kasus pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI, Prada Yanuar Setiawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com